Bagikan artikel ini :

Celakalah, Hai Yang Munafik!

Matius 23:23-26

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
-Matius 23:23a

Siapa yang mengucapkan kata-kata teguran ini? Tuhan Yesus. Kenapa Yesus menegur begitu keras? Karena para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sedang asyik sendiri dengan segala pembahasan rohani. Mereka sibuk mendiskusikan tentang aturan firman Tuhan, sampai-sampai lupa berelasi dengan Tuhan. Mereka tahu firman, bisa bahas dan taat Taurat, menjalankan perpuluhan, pelayanan, dan aktif mengajarkan Taurat, sampai lupa melaksanakan yang mereka ajarkan.

Di zaman sekarang juga terjadi hal yang sama. Banyak orang rajin beribadah ke gereja bahkan bukan cuma di hari Minggu, seminggu bisa 2-3 kali datang ke gereja. Namun, mereka sibuk jadwal pelayanan, taat mengikuti aturan, ketat dengan target pelayanan, jelimet dengan tema tahunan, tapi mereka lupa bagaimana membangun relasi pribadi dengan Tuhan Yesus.

Sebagian lagi yang menjadi orangtua, sibuk membesarkan anak dengan mendidik di sekolah dan mengajak Sekolah Minggu. Mereka mendorong anak-anaknya untuk ikut beragam kegiatan gereja, hari gembira, persekutuan remaja, KKR remaja, dan sebagainya. Namun sayang, mereka tidak membesarkan anak-anak di dalam Tuhan. Mereka sebagai orangtua lupa menekankan pentingnya membina hubungan yang akrab dengan Tuhan Yesus.

Itu cikal bakal mengapa Tuhan bilang celaka kalian, munafik! “Waduh, gimana donk Bu kalo gitu?” Mari koreksi diri! Aturan perlu tapi jangan sampai karena aturan kita lupa apa sih yang Tuhan mau? Tuhan mau kita berlaku adil, punya belas kasihan, dan setia. Ikutilah aturan tanpa melupakan keadilan, belas kasih dan kesetiaan. “Maksudnya gimana ya, Bu?”

Pernah alami kejadian di lampu merah harusnya stop berhenti tetapi tidak berlaku untuk mobil pemadam kebakaran dan ambulance. Lalu kita ngotot diam, nggak mau kasih jalan mereka karena kita taat pada peraturan. Nah, itu artinya celaka!

Yuk saudaraku, kita bangun kembali relasi yang benar dengan Tuhan Yesus. Bukan hanya mengikuti aturan dan sibuk dengan pelayanan, tapi yang penting juga kita menerapkan apa yang Yesus ajarkan dalam kehidupan sehari-hari kepada sesama dengan melakukan tindakan kasih.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda membangun relasi yang dekat dengan Yesus melebihi kegiatan- kegiatan kerohanian Anda?
  • Apakah Anda sudah menerapkan ajaran-ajaran Alkitab dalam keseharian, bukan hanya sebatas tahu dan taat dengan aturannya?