Bagikan artikel ini :

Ciptaan sebagai topeng Allah

Mazmur 19:2-7

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.
- Mazmur 19:2

Aliran Panteisme meyakini bahwa Allah itu alam dan alam itu Allah. Itulah sebabnya beberapa orang mendewakan alam. Kita sebagai orang Kristen tidak mendewakan alam karena alam bukan Allah. Kita meyakini bahwa kita bisa menggunakan alam untuk menolong memahami dan mengalami kebaikan Allah.

Reformator Martin Luther mengatakan, “Jika saya percaya kepada Anak Allah dan ingat Dia pernah menjadi manusia, segenap ciptaan akan tampak seratus kali lebih indah daripada sebelumnya. Saya akan dapat menghargai dengan semestinya matahari, bulan, bintang, pohon, apel, dan pir, saat saya merenungkan bahwa Dia, Allah atas segala sesuatu dan pusat dari segala sesuatu.” Dengan kata lain, diperlukan mata iman untuk dapat melihat mukjizat di seluruh alam. Luther menambahkan, “Jika kita benar-benar memahami pertumbuhan sebutir gandum maka kita akan mati karena takjub.” Luther juga menyebut ciptaan sebagai “topeng Allah” sebab sebuah topeng mengisyaratkan ada sesuatu di baliknya.

Penulis Gary Thomas menyampaikan, untuk menyadari kehadiran Allah di balik alam bisa dengan melakukan latihan membangkitkan kembali unsur-unsur persepsi yang telah mati. Salah satu caranya, diusulkan penulis Maureen Conroy berikut ini:

Berjalan-jalanlah ke luar rumah dan perhatikan pemandangan, suara, dan warna dari apa saja yang ada di sekitar Anda. Kalau bisa, pergilah ke taman atau tempat-tempat yang jarang disentuh oleh manusia. Bawalah catatan dan lakukan seolah-olah Anda sedang membuat tugas menggambarkan sebuah tempat dengan cara mencatat segala sesuatu yang Anda lihat. Lakukan seolah-olah sedang berusaha mengkomunikasikan apa yang Anda lihat kepada seseorang yang tidak pernah keluar dari rumah untuk melihat keindahan dunia. Catatlah warna dari burung-burung, bentuk simetri dedaunan, dan suara angin. Bayangkan Allah adalah seorang seniman agung dan Anda adalah seorang mahasiswa seni yang sedang mempelajari dengan detail karya seni-Nya.

Semoga melalui latihan semacam ini, mata rohani Anda akan lebih terbuka untuk dapat melihat Allah beserta sifat dan kebaikan-Nya, seperti yang Paulus sampaikan, “Sebab sifat-Nya yang tidak tampak … dapat tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, …” (Rm. 1:20).

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah menghargai alam dan segala isinya sebagai karya Allah dan bentuk penghormatan Anda kepada-Nya?
  • Pernahkah Anda pergi berjalan-jalan ke alam, menikmati keberadaan Allah melalui alam dan seluruh ciptaan-Nya? Lakukan bersama keluarga atau teman sepelayanan Anda.