Bagikan artikel ini :

Curhat Kepada Allah

1 Samuel 1:1-20

dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.
- 1 Samuel 1:13

Curhat kepada Allah dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Curhat kepada Allah berbeda dengan curhat kepada manusia. Manusia terbatas, Allah tak terbatas; manusia bisa membocorkan rahasia, Allah pasti menyimpan rahasia; manusia bisa bosan mendengar, Allah senantiasa menyendengkan telinga-Nya. Hana curhat melalui doanya kepada Allah. Di rumah Tuhan di Silo, ia menggerakkan bibirnya dan berkata-kata dalam hati sampai disangka mabuk oleh imam Eli. Orang Yahudi punya kebiasaan bersuara bila berdoa tetapi Hana hanya komat-kamit. Hana lantas menjelaskan kepada Eli bahwa dirinya tidaklah mabuk, melainkan sedang curhat kepada Allah. Apa yang diceritakan Hana kepada Allah bersifat pribadi dan ia tak mau orang lain mendengar, apalagi mengetahuinya.

Hana sedang cemas dan sakit hati. Suaminya, Elkana, punya istri lain, yaitu Penina. Penina memiliki anak dari Elkana, sementara Hana tidak. Sudah dimadu, Penina sering menyakiti hati Hana karena dirinya mandul. Dengan hati pedih Hana curhat kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Ia berbicara dengan leluasa agar Tuhan memperhatikan kesengsaraannya dan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki. Ia bernazar jika Tuhan mengabulkan doanya maka anak itu akan diberikan kepada Tuhan seumur hidupnya. Di dalam curhatan Hana kepada Allah, Hana memiliki sikap hormat dengan mengakui Tuhan sebagai Tuhan semesta alam. Sekalipun hatinya pedih, ia tidak kehilangan harapan. Ia mengenal Allah yang berkuasa dan percaya tak ada yang mustahil bagi-Nya. Allah selalu memperhatikan individu-individu, tak terkecuali Hana. Allah yang luar biasa mendengar curhatan Hana dan dalam kemurahan-Nya, setahun kemudian Dia mengabulkan permintaan Hana.

Mata Tuhan tak luput memperhatikan umat-Nya, telinga-Nya tak kurang tajam mendengar seruan umat-Nya, dan tangan-Nya tak kurang panjang untuk menolong umat-Nya. Siapapun yang berseru kepada Tuhan, pasti didengar-Nya dan Tuhan mampu menolong seturut kehendak-Nya. Tuhan Yesus selalu mendengar dan siap mengangkat beban kehidupan saat Anda bercerita kepada-Nya. Namun harus diingat, curhatan Anda haruslah sesuai dengan kehendak-Nya. Tetaplah menanti dengan penuh harap dan bersyukur sebab Tuhan tahu yang terbaik buat Anda.

Refleksi diri:

  • Kapan terakhir kali Anda curhat dengan leluasa kepada Allah? Apa yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda pernah kecewa sebab doa Anda tak dijawab Tuhan? Bagaimana respons Anda?