Bagikan artikel ini :

Damai asal Tuhan bersamaku

Lukas 8:22-25

Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Matius 8:26

Perahu yang ditumpangi Yesus diombang-ambingkan badai yang menerjang dan para murid dibuat panik. Kehidupan juga sering diibarat-
kan seperti perahu yang sedang berlayar di laut lepas yang tidak selamanya tenang, sewaktu-waktu bisa bergelora.

Dari peristiwa para murid yang ketakutan menghadapi badai, kita bisa belajar beberapa hal:

(1) Mengikut Yesus punya satu tujuan. Para murid ikut Yesus naik perahu dengan satu tujuan yang hendak dicapai. Namun ketika badai menerjang, mereka merasa tak sanggup dan menyerah dalam mencapai tujuan bersama-Nya.
Kita pun sering menciptakan pelarian-pelarian karena tidak kuat menanggung persoalan hidup. Sadarlah, Tuhan tidak pernah menjanjikan laut yang selalu tenang tetapi Dia mau kita percaya bahwa jika bersama-Nya, tak ada badai yang bisa merintangi kita sampai pada tujuan.

(2) Berani menghadapi masalah. Dalam perjalanan itu Yesus memilih untuk tidur, tidak seperti biasanya yang sering kali diceritakan Dia berada di depan dan terjaga. Ini dapat ditafsirkan bahwa Yesus mau kita sadar, sebagian besar masalah dalam hidup ini tidak bisa selesai dengan sendirinya. Membiarkan atau menutup mata terhadap masalah seringkali membuat masalahnya justru semakin parah dan berat. Takut dan bersembunyi hanya membuat masalah itu “hilang sesaat” tapi tetap ada dan berpotensi merusak kehidupan. Sebagai orang beriman, sebaiknya kita berjuang keras menggunakan segala daya yang dikaruniakan Tuhan untuk keluar dari berbagai krisis dan kesulitan. Ketika menghadapi kesulitan, Yesus mau kita berani menghadapinya. Jangan mudah menyerah!

(3) Tuhan menawarkan kita kedamaian hati. Tak ada kehidupan yang bebas dari ombak masalah. Walaupun laut bergelora, hidup punya banyak masalah, hati kita hendaknya tetap tenang dan damai. Kita bisa tetap bersukacita dan bersemangat menghadapi beragam gelombang hidup karena Tuhan Yesus ada di dalam perahu menemani kita. Kehadiran dan penyertaan Tuhan itu sumber ketenangan bagi kita. Tempat bersandar paling nyaman di saat kita didera berbagai persoalan hidup adalah kepada Yesus. Bersama Yesus, hati kita tetap damai di tengah badai.

Saudaraku, adakah damai di hati Anda?

Salam damai di tengah badai.

SEBESAR APA PUN GELOMBANG HIDUP BERGELORA, BERSAMA YESUS ANDA BISA TETAP TENANG DAN DAMAI.