Bagikan artikel ini :

Damai dalam situasi tidak damai

Yohanes 14:15-31

Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu.
- Yohanes 14:27

Banyak orang Kristen mengharapkan hidup tanpa masalah, keluarga harmonis, pekerjaan lancar, kesehatan prima, dan pelayanan adem ayem. Itulah kedamaian, kata mereka. Namun, sebetulnya kedamaian itu bukan berarti hidup tanpa masalah. Di ayat emas hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya (termasuk kepada kita) bahwa Dia berjanji akan memberikan damai sejahtera, kedamaian yang tidak sama dengan yang dipahami oleh dunia ini.
Coba perhatikan, apa yang dialami murid-murid setelah mengikut Yesus? Apakah setiap murid mendapat rumah kediaman masing-masing, memiliki ternak yang sehat dan banyak, selalu sehat, pelayanan kemana-mana aman? Apakah seperti itu jalan hidup mereka? Tidak! Sebaliknya, mereka malah mengalami keadaan yang tidak tenang. Dikejar-kejar dan ditangkap penguasa. Ada yang diasingkan ke pulau, dipenjara, bahkan dihukum mati, semua karena iman mereka.
Namun, mereka tidak undur dari iman mereka.

Rasul Paulus menyampaikan di Filipi 4:7, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Jemaat Filipi sedang menghadapi zaman yang tidak mudah dan Paulus sendiri menulis surat ini saat dipenjara, dalam kondisi tidak nyaman. Namun, ia malah berkata “damai sejahtera” dalam keadaan sedang tidak damai. Mengapa ia bersikap demikian saat menghadapi situasi sulit? Karena ada damai sejahtera diberikan oleh Allah.

Kedamaian di dunia ini sifatnya sementara. Damai karena punya uang banyak, sirna saat uang itu lenyap. Damai karena keluarga yang lengkap, hilang saat salah satu anggotanya tiada. Namun, kita bisa merasakan kedamaian sejati saat bergaul erat dengan Allah. Kita hendaknya rindu ada Allah bersama dengan kita. Kita mengerti bahwa Dia bisa diandalkan. Allah itu Sang sumber kedamaian, Dia akan terus menjaga ketika kita takut. Allah tidak pernah meninggalkan ketika kita sendirian. Dia senantiasa mengasihi saat kita patah hati. Dia melindungi saat kita terluka. Yesaya 26:3 mencatat, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” Anda saat ini sedang gelisah? Jangan takut, ada Yesus yang menemani Anda. Hidup memang tidak selalu lancar tapi kedamaian akan selalu ada bersama Dia.

Refleksi Diri:

  • Apa yang paling menggelisahkan Anda hari ini?
  • Kedamaian seperti apa yang selama ini Anda kejar?