Bagikan artikel ini :

Damai Sejahtera Tuhan

Yohanes 14:25-31

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
- Yohanes 14:27

Ketika membaca renungan ini mungkin Anda sudah selesai melakukan beberapa aktivitas. Mungkin baru saja beres masak, antar anak, pergi ke pasar, berangkat ke kantor, dan sebagainya. Itulah kesibukan keseharian kita, terus berputar setiap hari. Sibuk adalah tema hidup kita. Di tengah era serba cepat dan maju, sulit rasanya untuk mengerti dan merasakan apa itu damai.

Kita semua pasti merindukan damai dan membayangkan damai adalah ketenangan, keheningan, dan jauh dari hingar bingar keramaian. Kita berpikir damai hanya bisa ditemukan di gunung atau pantai sunyi. Sebetulnya untuk mendapatkan damai tidak perlu pergi jauh-jauh, damai ada di dalam hati. Ada banyak orang tinggal di gunung, di pulau nan jauh dari keramaian, tetapi hatinya tetap tidak damai.

Damai berkaitan erat dengan relasi. Orang yang tidak damai dengan sesama tidak bisa damai dengan Tuhan dan mereka yang tidak damai dengan Tuhan tidak akan punya damai dalam hati. Tuhan Yesus berjanji akan memberikan damai dan meninggalkan damai untuk kita. Namun masalahnya, kenapa kita tidak damai? Apa yang perlu dikoreksi? Satu pertanyaan yang perlu diajukan kepada diri: Apakah Anda punya relasi yang dekat dengan Allah? Apakah Anda selalu memiliki waktu khusus berelasi dengan-Nya? Nah, kalau jawabannya tidak, itulah penyebab hidup Anda tidak damai.

“Bu, bagaimana caranya supaya kita punya relasi dengan Allah?” Tinggalkan dulu sejenak aktivitas Anda. Jangan menyibukkan diri dengan jadwal tugas dan kewajiban yang begitu menuntut. Sesekali mari mengasingkan dan berdiam diri. Berdoalah dalam hati, berbicaralah kepada Tuhan. Ungkapkan kepada Tuhan kegelisahan, kepanikan, dan kesepian Anda. Sampaikan doa kepada-Nya, aku butuh damai itu, ajarku menikmati dan mengalami damai bersama-Mu.

Damai yang ditawarkan Yesus tak berhingga. Damai yang berawal dari anugerah dan berakhir pada damai sejahtera yang abadi. Damai sejahtera-Nya adalah hadiah luar biasa yang menguatkan kita dalam menjalani kehidupan.

Selamat merenung dan menikmati damai bersama Tuhan.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda selama ini sudah mendapatkan dan merasakan damai di dalam hati?
  • Bagaimana relasi Anda selama ini dengan Tuhan Yesus? Apakah Anda sudah berdiam diri dan mendekat kepada-Nya?