Bagikan artikel ini :

Daya Tahan Orang Matang

Yakobus 1:2-7

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
- Yakobus 1:4

Setelah seratus hari di rumah saja, untuk pertama kalinya kami pergi. Menjemput anak, menyetir mobil sendiri. Inilah “New Normal” ala kami. Kalau bukan karena wabah Corona, anak kami sudah pulang sendiri. Disebut “New Normal” padahal kondisi belum normal. Akhirnya perjalanan kami jalani saja tanpa banyak kesal.

Hidup harus dijalani. Setelah di-charge tiga bulan lebih, akhirnya pakai tenaga simpanan sendiri untuk jadi supir pribadi. Walaupun pulangnya nyasar keliling, tapi bersyukur akhirnya kembali ke rumah kami.

Hidup harus berjalan walaupun tak mudah. Hidup akan berjalan dengan kemauan. Takut, khawatir, rasa tak mampu terus melanda. Namun Tuhan kan menjaga. Dia tahu cara memelihara, karena kita berharga.

Mari bertahan, kembangkan daya tahan. Jangan terus bilang: “Saya sudah tak tahan” atau “Aduh mana tahan.” Ayat emas berkata, “Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” Yakobus mengajarkan ketekunan, ketekunan yang membutuhkan kesabaran. Waktu bersabar dalam bekerja, berusaha, dan berjuang, akan mendatangkan keajaiban di masa susah. Inilah daya tahan.

Waktu kita punya dayan tahan, kita akan jadi matang. Matang dalam pemikiran, sempurna dalam keputusan. Orang-orang yang matang punya tujuan yang sempurna. Hidup orang yang matang tidak mudah terombang-ambingkan keadaan. Pandangannya selalu ke depan. Memandang Yesus nan jauh di sana. Di sorga Dia selalu menyertai dan memelihara. Orang matang akan berpegang kepada-Nya.

Ayo bertahan. Ketekunan akan menghasilkan buahnya. “Aduh Bu, saya sudah nggak tahan.” Saya juga nggak tahan, kapan sampainya ini? Sepanjang jalan hanya terus lihat jalan. Kaki sudah jadi keram. Injak gas dan rem, rasanya sudah tak tahan.

Berhenti dulu di rest area, hirup dulu udara di luar. Perhatikan rumput dan burung-burung liar yang dipelihara Tuhan. Anda dan saya juga dipelihara Tuhan. Jangan terus bilang: “Aku sudah nggak tahan!” Ayo belajar bertahan!

Selamat Hari Minggu.

Refleksi Diri:

  • Jika saat ini Anda merasa tidak tahan menghadapi situasi menekan, apakah Anda sudah belajar bertahan di dalam Tuhan?
  • Bagaimana Anda akan menumbuhkan keyakinan akan penyertaan dan pemeliharaan Yesus yang mendatangkan daya tahan?