Bagikan artikel ini :

Di dalam Gelap, Terbitlah Terang

Mazmur 139:1-12

Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. Mazmur 139:11-12

Sebuah pepatah dipopulerkan oleh Kartini: Habis gelap terbitlah terang. Ini pepatah yang bagus. Samuel Mulia, di harian Kompas 26 Februari 2017, juga berbicara hal yang sama. Baginya, tidak mungkin seseorang bersinar di dalam kegelapan. “Wujud kebahagiaan yang sejati itu adalah terdapat di dalam kemampuan bersyukur untuk menikmati kegelapan tanpa harus berharap ada terang, dan bersyukur menikmati teriknya hidup tanpa mengharap datangnya hujan yang mendinginkan.” Samuel ingin mengajak pembacanya realistis. Dalam hal ini saya setuju.

Namun ketika saya membaca ayat di atas, saya menemukan kebenaran yang lebih dalam. Memang betul kita tidak akan sanggup menjadi terang di dalam kegelapan kita. Kita tidak akan punya kemampuan itu. Namun, itu tidak berarti kita hanya tinggal dalam gelap dan menunggu gelap berlalu. Apakah tidak mungkin kita berkata, “Di dalam gelap, terbitlah Terang?” Saya yakin, sangat mungkin. Terang itu bisa hadir tanpa harus menunggu kegelapan berlalu karena terang yang hadir itu bukan terang biasa.

Pemazmur pernah berada di tempat yang gelap. Namun ternyata, Terang itu menghampirinya. Hal sama diungkapkan Daud di dalam Mazmur 23, “Sekalipun aku berada dalam lembah kekelaman.” Lembah kekelaman adalah lembah yang gelap, ambang kematian. Di sana Terang itu hadir, menuntunnya.

Jika saya harus menunggu kegelapan berlalu, maka saya tidak akan sanggup berbuat apa-apa di dalam gelap. Saya akan terkapar saja. Nyatanya tidak. Saya masih bisa menyaksikan bahwa Terang yang menerangi hidup saya mengusir kegelapan. Kegelapan tidak dapat menguasai-Nya. Memang saya harus akui, si Jahat tidak akan membiarkan saya tinggal di dalam Terang. Ia akan terus mencobai saya. Namun, pencobaan itu tidak lebih besar daripada kehangatan Terang itu jika saya terus menempatkan diri di bawah Sang Terang itu.

Anda yang saat ini sedang berada di dalam lembah kekelaman kehidupan, yakinlah bahwa Yesus, Terang Dunia, selalu siap menerangi jalan Anda. Dia selalu setia menuntun Anda keluar dari kekelaman hidup ini, asal Anda taat pada perintah-Nya.

SEKALIPUN BERADA DI DALAM KEGELAPAN, ANDA TETAP DAPAT BERSINAR TERANG SELAMA ADA YESUS.