Bagikan artikel ini :

Diabaikan Manusia, Diterima Allah

1 Samuel 16:1-13

Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." 1 Samuel 16:11

Pernahkah kita merasakan tidak dipedulikan dan diperhatikan oleh orang lain? Saya yakin ketika kita diperlakukan demikian, kita akan merasa ditolak dan tidak diterima. Pada saat itulah, kita menjadi orang yang merasa diri tidak dianggap dan tidak ada gunanya hidup di dunia ini.

Inilah dunia yang kita hadapi. Dunia menerima kita berdasar apa yang kita raih dan miliki. Jika kita kaya, sukses dalam pekerjaan dan usaha, memiliki kemampuan yang hebat, keluarga yang harmonis maka kita akan diperhatikan dan diterima lingkungan di mana kita berada. Bahkan terkadang dunia akan menyanjung-nyanjung kita secara luar biasa. Namun, bagaimana kalau kita orang yang gagal, biasa-biasa saja dan tidak memiliki apa-apa? Apakah dunia akan memandang kita? Justru sebaliknya, mereka tidak pernah melirik dan akan meremehkan kita.

Hal ini terjadi di dalam diri Daud. Ketika Nabi Samuel diperintahkan Tuhan untuk mencari pengganti Raja Saul yang ditolak Tuhan, Daud tidak pernah diperhitungkan. Dia hanyalah seorang anak kecil, bungsu, masih muda belia, dan seorang penggembala domba. Bandingkan dengan kakak-kakaknya yang memiliki tubuh atletis dan prajurit gagah berani. Bahkan Samuel pun juga berpikir demikian ketika melihat Eliab, anak Isai (ay. 6).

Namun ternyata, Tuhan tidak melihat demikian. Tuhan justru memilih Daud yang diabaikan oleh Isai. Alasan Tuhan memilih Daud bukanlah pada apa yang dilihat oleh dunia, Dia melihat ke kedalaman hati seseorang. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (ay. 7).

Bersyukurlah bahwa kita dipandang Tuhan tidak seperti bagaimana dunia memandang kita. Kita adalah manusia yang diciptakan menurut rupa dan gambar-Nya. Manusia sangat berharga di mata Tuhan. Karena itu, jangan kecewa dan putus asa ketika keluarga, teman-teman, dan orang di sekitar, menolak Anda. Yakinlah, ada Tuhan yang peduli dan mengasihi Anda.

TUHAN MENERIMA ANDA APA ADANYA DAN BUKAN KARENA ADA APA-APANYA.