Bagikan artikel ini :

Diperlihatkan atau Disembunyikan?

Matius 6:1-4

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16

Manusia itu kadangkala aneh. Apa yang dikehendaki Tuhan lakukan, tidak dilakukan. Sebaliknya, apa yang tidak dikehendaki Tuhan, justru dilakukan. Dalam perikop yang kita baca, Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi yang memamerkan perbuatan kesalehan supaya dipuji manusia. Tuhan tidak menghendaki hal itu, tetapi mereka senang melakukannya. Mereka merasa bangga jika dipandang saleh oleh manusia. Sebaliknya, sering pula terjadi, Tuhan memerintahkan manusia berbuat kebajikan tapi justru tidak dilakukan. Kita diperintahkan untuk menolong orang yang kesusahan tapi nyatanya kita tidak melakukannya dengan berbagai alasan.

Matius 6:1 dan Matius 5:16 disampaikan Tuhan Yesus dengan maksud yang berbeda. Maksud Yesus di dalam Matius 6:1 adalah kalau itu menyangkut kesalehan pribadi seperti puasa, berdoa, memberi persembahan, lakukanlah dengan tersembunyi. Tidak usah pamer-pamer. Biarlah hanya diri kita dengan Tuhan yang tahu. Sedangkan di dalam Matius 5:16, justru Yesus mendorong kita melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia, misalnya memberi makan kepada yang kelaparan, memberi tumpangan, merawat orang sakit, dan sebagainya. Tentu dalam konteks ini, kita tidak mungkin menyembunyikan perbuatan baik itu dari orang yang kita layani.

Motivasi dalam kedua perbuatan itu juga berbeda. Tuhan mengingatkan pentingnya mewaspadai motivasi. Di dalam Matius 6:2, motivasinya adalah mencari upah atau pujian manusia. Motivasi itu tidak tulus. Sedangkan di dalam Matius 5:16, tujuannya adalah memuliakan Bapa di Sorga. Jadi bukan diri kita yang dipuji atau dimuliakan. Ini adalah motivasi yang benar. Motivasi tulus yang menjadi syarat penting jika kita ingin berkenan di hadapan Allah.

Mari jangan ragu berbuat baik kepada sesama. Biarlah orang lain melihat dan merasakan kasih Allah yang tinggal dalam diri kita melalui perbuatan baik kita. Biarlah mereka memuliakan Allah. Sebaliknya, jangan pamer kesalehan pribadi. Biarlah kesalehan kita hanya diketahui oleh Allah di sorga. Tuhan Yesus pasti akan memberikan upah atas kesalehan kita.

JANGAN RAGU MELAKUKAN PERBUATAN BAIK KEPADA SESAMA, SEBALIKNYA JANGAN PAMER KESALEHAN ANDA DI HADAPAN SESAMA.