Bagikan artikel ini :

Diselamatkan Untuk Berbuat Baik

Titus 2:11-15

yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
- Titus 2:14

Pernahkah Anda bertanya: apa tujuan Tuhan menyelamatkan Anda? Apakah hanya sekadar terbebas dari kematian kekal di neraka dan bisa masuk sorga? Ataukah hanya untuk menikmati semua berkat jasmani dan rohani di sorga? Pada ayat 13-14, Paulus menjelaskan tujuan Allah menyelamatkan kita, yaitu “untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik”. Kata “berbuat baik” atau “pekerjaan baik” diulangi sebanyak empat kali (2:14; 3:1, 8, 14). Ini menjadi penekanan Paulus bahwa keselamatan mempunyai arti praktis, yaitu tidak hanya berbalik dari cara hidup yang lama (bertobat), tetapi juga beriman, hidup benar, dan rajin berbuat baik. Misalnya dalam hal mematuhi pemerintah, yaitu dengan taat membayar pajak, memiliki sikap sebagai pembawa damai, atau saling menolong di tengah lingkungan kita berada (3:1-14).

Pertanyaan selanjutnya adalah apa tujuan kita berbuat baik? Pertama, untuk memuliakan Allah. Paulus menulis, “... dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, ...” (ay. 10). Yesus berkata, “... supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat. 5:16). Hendaklah hidup kita memancarkan kemuliaan Allah sehingga orang-orang memuji Allah, serta menjadi percaya kepada-Nya.

Kedua, berbuat baik merupakan bukti keselamatan, bukan untuk mendapatkan keselamatan. Kita diselamatkan hanya oleh anugerah Allah (2:11; 3:5; Ef. 2:8-9). Namun, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati,” (Yak. 2:17b). Jadi, iman sejati itu pasti menghasilkan perbuatan baik, bukan sebaliknya.

Keselamatan yang sudah kita terima adalah anugerah yang sangat mahal karena dibayar dengan pengorbanan Yesus. Karena itu, marilah kita melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dan menjadikannya sebagai gaya hidup setiap hari. Saat ini, ada banyak orang hidup dalam kesusahan, keputusasaan, ketakutan, dan kebingungan. Mereka membutuhkan Kristus sebagai jawaban atas dosa dan pergumulan mereka. Mari kita luangkan waktu untuk mendoakan, membantu dan menceritakan Injil kepada mereka.

Refleksi diri:

  • Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus?
  • Apa pekerjaan baik yang sudah Anda lakukan sebagai respons terhadap pengorbanan Kristus bagi Anda?