Bagikan artikel ini :

Diubahkan untuk menyaksikan kemuliaan-Nya

Yohanes 9:1-12

Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat." Yohanes 9:11

Orang yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus ini menderita kebutaan sejak lahir. Memulihkan penglihatannya setara dengan memberikan kehidupan baru. Kehidupannya diubahkan menjadi terang dan berpengharapan. Dari seorang pengemis buta, miskin, dan tidak diperhatikan, kini dapat melihat dan berkesempatan memberikan kesaksian sederhana yang memuliakan Tuhan.

Sebagai orang Kristen yang telah diubahkan, kita bukan hanya dituntut untuk ikut bekerja bersama Kristus dengan taat tetapi juga dipanggil untuk berani bersaksi, menceritakan kasih dan karya Kristus di dalam hidup kita. Bersaksi bukanlah pilihan, melainkan sebuah panggilan.

Bersaksi itu sulit tidak sulit. Bagian yang tidak sulit, yaitu menyaksikan betapa hebat kasih dan kuasa Tuhan berdasar pengenalan dan pengalaman kita. Sementara bagian yang sulit, yaitu hidup meneladani Kristus. Intinya, jika Anda Kristen sejati maka ada kesaksian yang keluar dari mulut dan terpancar di dalam kehidupan Anda.

Suatu ketika saya bertemu dengan kakek nenek yang sedang menunggu anaknya di ruangan ICU. Ketika mereka berbincang, sekilas saya menangkap bahasa Khek yang mereka gunakan. Saya memberanikan diri menyapa dalam bahasa Mandarin. Mereka pun menanggapi positif. Si engkong bicara, "Hidup ini rentan. Kalau tidak pergi duluan kemungkinan kita ditinggalkan lebih dulu oleh orang yang kita kasihi. Saya tidak langsung menanggapi bahwa di dalam Yesus selalu ada sorga karena ia bukan orang Kristen. Saya cuma bilang. "Engkong, berusahalah mengasihi sebisa mungkin orang yang kita kasihi. Mengasihi sampai akhir.

Lalu saya diajak melihat anaknya yang sekarat. Saya pun menawarkan diri untuk mendoakan anaknya, serta engkong dan emak ini. Air matanya tak tertahankan menetes di pipi. "Kenapa bukan saya yang 85 tahun ini saja, anak saya masih 49 tahun. Saya hanya menggenggam erat tangannya. Setelah mengobrol panjang, engkong itu akhirnya mengundang saya datang ke rumahnya. Doa saya, kiranya mereka bisa menerima Tuhan Yesus yang mengampuni dosa dan menyelamatkan.

Saudaraku, mari kita bersaksi sebagai wujud natural iman kita. Saksikan apa yang kita ketahui dan alami. Satu saat nanti kita akan mendengar suara indah nan agung berkata, "Masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu hai hamba-Ku yang setia. Salam bersaksi.

BERSAKSI BISA DIMULAI DENGAN MENYAMPAIKAN BETAPA BESAR KASIH YESUS YANG ANDA ALAMI DI KEHIDUPAN INI.