Bagikan artikel ini :

Epafroditus - Pelayan yang Setia (1)

Filipi 2:25-3:1a

Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epaforditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku Filipi 2:25

Bicara soal pelayanan bukan hanya bicara soal skill, tapi bicara soal kesetiaan yang erat kaitannya dengan hati. Epafroditus adalah utusan jemaat Filipi untuk membantu Paulus, pelayanan yang dilakukannya tidaklah mudah. Bukan hal yang sederhana bagi Epafroditus untuk meninggalkan rumahnya dan melakukan perjalanan ke Roma. Mungkin saat Epafroditus dikirim, hanya ia seorang diri yang bersedia diutus. Ayat 26, 27 dan 30, dikatakan ia sakit dan nyaris mati. Ada yang mengatakan dalam perjalanan ia mendapat musibah, ada juga yang mengatakan ketika sampai di tempat Paulus ia jatuh sakit. Apa pun itu intinya adalah ada rintangan besar yang bisa menghentikannya untuk melayani Tuhan. Dan Paulus mengatakan di ayat 28, “itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia...” jadi kalau Paulus tidak mengirim Epafroditus kembali, ia akan tetap di sana. Ini yang bisa dipelajari dari Epafroditus, ia adalah pelayan Tuhan yang setia.

Epafroditus kalau diamati, adalah tipe pelayan behind the scene, pelayan di belakang layar. Bukan tipe yang berkhotbah KKR dari kota ke kota atau memimpin pujian dengan musik yang megah. Namun, pelayan Tuhan yang seperti ini justru memberikan kekuatan bagi Paulus. Paulus memujinya karena ia memiliki hati yang setia untuk melayani. Paulus memanggilnya sejajar dengan “Saudaraku, teman sekerja, dan teman seperjuanganku” Epafroditus bukan hanya pelayan yang setia, tapi ia adalah seorang sahabat yang mau berjuang.

Sukacita di dalam Tuhan Yesus seharusnya mendorong kita tetap setia melayani Tuhan. Memang pelayanan terkadang nggak semanis madu, tapi Tuhan mau kita setia. Kalau bukan Yesus pusat hidup kita, sumber sukacita kita, maka kita pun akan melayani Dia dengan alasan-alasan yang tidak jelas.
Pada akhirnya, kita akan mencapai kejenuhan dan mulai frustasi ketika berhadapan dengan kesulitan pelayanan, kecewa, hingga satu saat akan berhenti dari melayani Tuhan. Ketika kita setia, pasti ada orang juga yang akan merasakan sukacita kita melayani. Pelayanan dengan hati yang tulus pasti pelayanan yang menjadi berkat. Anda juga bisa melayani seperti Epafroditus.

YESUS SUMBER SUKACITA AKAN MENDORONG ANDA UNTUK MELEWATI SETIAP TANTANGAN PELAYANAN DAN TETAP SETIA MELAYANI.