Bagikan artikel ini :

Favoritku hanya Tuhan Yesus

1 Korintus 3:1-9

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Korintus 3:7

Memfavoritkan hamba Tuhan, baik pendeta atau penginjil sudah jadi gejala umum di kalangan orang Kristen tertentu. Kadangkala favoritisme itu bahkan sampai tingkat pemujaan yang bisa dianggap berlebihan. Memang harus diakui, ada hamba Tuhan tertentu yang berkarisma, entah karena ajarannya yang “berkuasa” atau karunia rohani yang dimilikinya. Namun, apakah sikap memfavoritkan hamba Tuhan itu benar?

Gereja Korintus mengalami hal yang sama. Jemaat terpecah-pecah dalam kelompok-kelompok yang masing-masing memfavoritkan pemimpin tertentu. Ada yang memfavoritkan Paulus, Apolos, yang lain kepada Kefas–kita kenal sebagai Petrus (1Kor. 1:12).

Rasul Paulus mengoreksi pandangan demikian. Ia memberikan metafora dari dunia pertanian dan arsitektur. Paulus mengumpamakan dirinya sebagai yang menanam, Apolos yang menyiram, sedangkan ladangnya adalah jemaat. Paulus tidak bersaing dengan Apolos tetapi mereka adalah kawan sekerja Allah (ay. 9), orang-orang yang dipercaya Allah dalam pembangunan jemaat. Lagi pula, baik Paulus maupun Apolos tidak dapat menjamin pertumbuhan. Hanya Allah yang sanggup membuat pertumbuhan. Yang paling penting adalah pertumbuhan tersebut. Demikian pula dari dunia arsitektur, Paulus memberikan perumpamaan yang sama. Ia hanya peletak “fondasi” jemaat yang adalah Kristus. Orang lain meneruskan pembangunan “gedung” itu (1Kor. 3:10).

Sehebat apa pun seorang hamba Tuhan, ia tetaplah manusia biasa. Ia hanyalah pekerja Allah. Seorang pekerja tidak boleh dikagumi, diikuti, dipercayai lebih daripada kepada Allah. Ia bukan Tuhan yang patut dipuja dan disembah. Mengagumi hamba Tuhan boleh saja tetapi tidak serta merta menjadikan ia sebagai tokoh yang tanpa salah dan menerima apa pun ajaran atau perbuatannya. Sebagai jemaat kita harus kritis. Jika kita merasa ada suatu ajaran atau perbuatannya tidak sejalan dengan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, kita tidak langsung menerimanya begitu saja tetapi mengujinya lebih dahulu. Hanya Tuhan Yesus yang tidak pernah keliru. Hanya Dia yang patut kita favoritkan.

TUHAN YESUS SEPATUTNYA JADI TOKOH NOMOR SATU YANG PALING ANDA KAGUMI.