Bagikan artikel ini :

Firman Sebagai Pedoman Hidup

Mazmur 1:1-6

... tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Mazmur 1:2

Setiap orang di dunia ini pasti berharap hidupnya bahagia. Sayangnya, tidak jarang orang mengambil jalan pintas untuk meraihnya. Demi kekayaan rela melakukan korupsi, demi kebahagiaan pasangan mau tinggal bersama sebelum menikah, dan sebagainya. Mereka memang meraih kebahagiaan, tapi hanya sementara.

Mazmur 1 memberi tahu kita, berbahagialah orang yang kesukaannya Taurat Tuhan, yang merenungkannya siang dan malam. Kata “kesukaan” digunakan dalam Perjanjian Lama untuk menyatakan seorang pria menyukai wanita (bdk. Kej. 34:19). Pria itu akan memikirkan terus wanita itu dan mengutamakannya dalam segala hal. Analoginya sama dengan orang yang menyukai firman Tuhan. Ia akan memikirkan terus firman itu dan mengutamakannya di dalam seluruh aspek kehidupannya. Merenungkan firman baginya berarti bercakap-cakap dengan diri sendiri mengenai apa yang terkandung di dalam firman, dengan niat menerapkannya di dalam kehidupan. Firman Tuhan menjadi pedoman hidupnya dan patokan dari segala keputusan yang diambilnya.

Seorang pria bergumul dengan pekerjaan barunya yang menjanjikan gaji dan fasilitas yang lebih baik. Namun dirinya tidak merasa kerasan, bukan karena pekerjaannya susah melainkan pergaulan di tempat baru yang menurutnya tidak sesuai kebenaran Alkitab. Suatu hari, ia rapat di luar kota. Sore hari selepas rapat, ia diajak rekan-rekan sekerjanya pergi menyewa sebuah villa. Tak lama berselang, masuklah perempuan-perempuan penggoda. Teman-temannya begitu senang, tapi dirinya bergumul hebat. Terlintas firman Tuhan yang pernah direnungkan. Akhirnya, ia memutuskan pulang tanpa pamit kepada mereka. Ia sangat bersyukur atas peringatan Roh Kudus dan tidak tahu apa yang terjadi jika tetap tinggal. Ia bisa bertindak benar karena firman Tuhan menjadi patokan hidupnya.

Sebagai orang Kristen, tentu kita pun ingin meraih kebahagiaan. Kebahagiaan itu dapat kita peroleh dengan merenungkan dan menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidupnya. Bila Anda seorang pelajar, belajarlah dengan baik dan jujur dalam mengerjakan ujian. Bila Anda seorang pedagang, berdaganglah tanpa menipu konsumen. Bila Anda sedang berpacaran, jagalah kekudusan sampai ke jenjang pernikahan. Semua tindakan dan keputusan hidup Anda diambil berdasar patokan firman. Mari jadikan Yesus, firman Allah yang hidup, sebagai pedoman hidup kita.

FIRMAN TUHAN ADALAH PATOKAN HIDUP YANG MEMBAWA ANDA PADA KEBAHAGIAAN.