Bagikan artikel ini :

Firman Tuhan Sumber Bijaksana

Amsal 1:1-7

Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
- Pengkhotbah 8:1

Apa arti bijaksana? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonedia, bijaksana adalah kepandaian dalam menggunakan akal budi, kecakapan bertindak ketika menghadapi kesulitan berdasarkan pengalaman serta pengetahuannya. Bagaimana menurut Alkitab? Bijaksana menurut firman Tuhan adalah kemampuan untuk dapat melihat hidup dari sudut pandang Allah.

Pengkhotbah 8:1 menuliskan, “Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.” Hikmat bijaksana membuat wajah jadi glowing dan lentur. Nggak perlu keluar biaya perawatan yang harganya berjut-jut sampai keluar belasan jut, membuatku terkejut. Mau memiliki wajah glowing dan “elastis” bahkan mungkin glow in the dark hehehe... cukup belajar dari firman Tuhan dan mulai praktikan apa yang Tuhan ajarkan. Dengan bijaksana kita tahu bagaimana menyikapi sikon hidup ini. Khususnya dalam menyikapi masa-masa New Normal selama ini.

Salomo mengungkapkan tentang bijaksana bukan hanya di Pengkhotbah, ia juga banyak memberikan nasihatnya melalui Amsal. Ia berkata, “Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh. (Ams. 3:35). Bukan hanya glowing, tapi juga honoring (kehormatan) bisa didapat seorang yang bijak. Bukannya cemooh atau ejekan merendahkan dari orang lain.

Salomo juga menekankan bahwa orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan (Ams. 14:18b). Pengetahuan apa? Pengetahuan akan firman dan rasa takut akan Tuhan (Ams 1:7). Takut akan Tuhan adalah dasar dari semua kata-kata bijak yang disampaikan Salomo di sepanjang Amsal. Sama seperti apa yang disampaikan Tuhan Yesus di dalam Matius 7:24, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana ….”

Jangan parno, tapi jangan juga sembrono. Jaga diri dan gunakan akal budi, pengetahuan serta hati yang Tuhan beri. Jangan seperti pohon pisang, punya jantung tapi tidak hati-hati dan nggak punya otak. Kita bisa bijaksana kok, asal baca firman sebagai sumber pengetahuan dan mohonkan selalu kepada Yesus hikmat yang bersumber dari-Nya.

Yuk bijaksana jangan bijaksini, hehehe...

Refleksi Diri:

  • Adakah pengalaman masa lalu dimana Anda bersikap kurang bijak? Apa hikmat yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut?
  • Maukah Anda belajar menjadi orang bijaksana melalui pengetahuan yang disampaikan firman Tuhan?