Bagikan artikel ini :

Gagal Fokus

Yohanes 4:19-26

Percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem Yohanes 4:21

Salah satu air mineral kemasan pernah mengiklankan produknya dengan jargon: bisa membuat orang untuk fokus. Sering kali di kehidupan, banyak orang gagal fokus melakukan sesuatu, apa yang seharusnya dilakukan, justru tidak dilakukannya. Orang Kristen juga seringkali gagal fokus, khususnya dalam hal ibadah.

Pada percakapan dengan Tuhan Yesus, perempuan Samaria melemparkan isu tentang ibadah, “Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” (ay. 20). Ini merupakan isu yang selama ini dipertentangkan orang Yahudi dan orang Samaria, mana yang lebih tepat beribadah di gunung Gerizim (Samaria) atau di Yerusalem (Yahudi). Jawaban Yesus membuat heran perempuan itu, karena Dia tidak memilih lokasi mana yang tepat. Penyembahan bukanlah masalah tempat melainkan masalah siapa yang disembah.

Yesus berkata, “Kamu akan menyembah Bapa, bukan di gunung ini atau di Yerusalem.” (ay. 21b). Perempuan ini tidak bicara siapa yang disembahnya, ia hanya bicara lokasi, yang erat kaitannya dengan tata cara ibadah. Ia gagal fokus. Yesus justru membahas pribadi yang harus disembah, yaitu Bapa.
Yang menarik adalah Yesus memakai kata “Bapa”, bukan “Allah”. Ini mau menunjukkan bahwa penyembahan itu bukan masalah formalitas belaka, tetapi masalah kedekatan, berbicara tentang relasi. Siapa yang memanggil Allah sebagai Bapa? Mereka adalah anak-anak-Nya, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Penyembahan diawali dengan mengalami Tuhan di dalam hidup. Fokus penyembahan hanya tertuju kepada satu pribadi, yaitu Bapa, Allah saja.

Ada orang Kristen yang kadang hanya mengeluh dan mengeluh ketika menghadiri ibadah. Lagunya kuno, khotbahnya membosankan, kursinya keras, kantong persembahan warnanya jelek, dan akhirnya pulang sambil berkata, “Saya nggak dapat apa-apa.” Saat fokus ibadah kita hanya pada tata cara ibadah, tempat, dan semua yang berkenaan dengan materi, sebenarnya fokus ibadah kita adalah diri kita sendiri, bukannya Tuhan. Kita yang ingin dipuaskan, seperti layaknya penonton konser. Sepatutnya kita yang telah dianugerahi kedudukan sebagai anak-anak Tuhan, memfokuskan penyembahannya kita hanya kepada Bapa di Sorga. Itulah yang dikehendaki oleh Allah.
Ingat lho, jangan salah fokus lagi yah.

FOKUS IBADAH ANDA HANYALAH SATU, YAITU KEPADA ALLAH BAPA DI SORGA.