Bagikan artikel ini :

Hari Raya Kue Bulan

Mazmur 136:1-9

Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
- Mazmur 136:9

Orang-orang Tionghoa punya banyak kisah tentang bulan, salah satunya adalah Kue Bulan yang selalu dikonsumsi pada hari Zhong Qiu Jie atau Middle Autumn Festival. Menurut cerita mitos Tiongkok Hari Raya Kue Bulan bisa dirayakan sambil menatap bulan dan melihat Chang E, Sang Dewi Bulan. Sementara Mazmur menuliskan bulan ditempatkan Tuhan untuk malam sebagai bukti kuasa dan kasih setia Tuhan kepada seluruh ciptaan-Nya. Apakah orang Kristen boleh merayakannya? Selama tidak melanggar kebenaran Alkitab, mengapa tidak? Hari raya ini adalah produk kebudayaan Tiongkok yang bahkan sudah ada jauh sebelum agama-agama lahir. Lalu bagaimana kita memaknainya?

Pertama, tegaskan bahwa melihat bulan adalah cara memuji dan mempelajari ciptaan Tuhan yang agung. Saat menengadah ke langit malam, melihat kemegahan bulan dan bintang yang terang benderang, kita terkagum akan keagungan dan keindahan ciptaan Tuhan. Bandingkan dengan keadaan kita yang rendah dan tidak berarti tapi dikasihi Tuhan. Tahun sudah berjalan lebih dari setengah dan kita harus bersyukur atas perlindungan dan kedamaian Tuhan, bahwa Dia memberkati kita dengan pekerjaan dan makanan, bahwa kita memiliki hubungan yang damai dengan keluarga dan teman-teman. Dengan melihat bulan, kita dapat memikirkan luas dan panjang, serta tinggi dan dalamnya kasih Tuhan sehingga kita memuji Dia.

Kedua, perayaan Kue Bulan umumnya berkaitan dengan momen menjalin kekerabatan dan kerukunan dalam keluarga. Sampaikan cinta persatuan keluarga selama merayakannya. Dalam kebiasaan di banyak tempat, seluruh keluarga, tua dan muda, akan makan bersama makan kue bulan bersama-sama. Alkitab juga memiliki kisah-kisah yang merindukan reuni keluarga. Misalnya, pertemuan Yusuf dengan keluarganya di Mesir atau kisah anak yang
hilang dalam PB. Momen seperti ini adalah saat yang tepat untuk mempraktikkan iman Kristen. Kita menyisihkan waktu untuk saling mengunjungi, menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga di rumah, melakukan kegiatan bersama, membaca Alkitab, memuji Tuhan, semua ini mengungkapkan keinginan indah dalam Alkitab untuk kerukunan. Pada saat yang sama, kita bersama keluarga dan teman-teman dapat bergabung dengan acara sosial yang bermakna positif, dengan demikian menghayati teladan positif Kristus.

Salam makan kue bulan.

Refleksi diri:

  • Bagaimana cara Anda memanfaatkan Hari Raya Kue Bulan untuk menyatakan pujian kepada Tuhan?
  • Apa yang bisa Anda lakukan bersama keluarga dalam momen ini untuk menjalin kekerabatan dan kerukunan?