Bagikan artikel ini :

Harta dalam Bejana yang Rapuh

2 Korintus 4:1-12

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. 2 Korintus 4:7

Sejak menderita sakit kanker, saya semakin menyadari rapuhnya tubuh manusia. Saya pernah berbangga bahwa di antara lima saudara, sayalah yang paling sehat. Kolesterol saya normal, gula darah normal, tensi darah normal. Saya juga tidak kelebihan berat badan. Saya sesekali berolah raga, jarang mengkonsumsi makanan tidak sehat. Namun, tubuh manusia itu rapuh. Sebaik-baik kita merawatnya, tetap saja penyakit bisa menerpa.

Rasul Paulus berbicara tentang pemberitaan Injil yang ditugaskan Allah kepadanya. Menjalani panggilan itu tidak mudah baginya. Selain tantangan dari pihak yang tidak suka berita Injil atau pribadi Rasul Paulus, ia juga menghadapi kenyataan kelemahan dirinya. Ayat emas hari ini adalah deklarasi Rasul Paulus bahwa Injil adalah harta yang sangat mulia tetapi disimpan dalam bejana tanah liat yang hina. Pada zaman dulu, orang-orang kaya biasa menyimpan emas, perak, batu permata dalam bejana tanah liat untuk mengelabui perampok atau pencuri.

Namun, Rasul Paulus tidak meratapi kelemahan tubuhnya. Ia menegaskan “supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Jika ia memiliki kekuatan, sumbernya dari Allah. Dengan demikian, hanya Allah yang ditinggikan. Bukan Allah ditinggalkan.

Jika Anda merasa diri Anda kuat dan sehat, sadarilah bahwa setiap saat keadaan bisa berubah. Jangan pernah membanggakan diri. Tetaplah rendah hati. Pakailah kekuatan Anda untuk menyatakan Injil Allah yang mulia. Sebaliknya, jika Anda ada dalam kondisi lemah dan tak berdaya, jangan merasa putus asa. Ingat, Allah bisa memakai Anda, bejana tanah liat untuk menyimpan harta-Nya yang mulia. Bukan saja menyimpan, bahkan Anda bisa membagikan kemuliaan harta itu kepada orang lain. Di dalam kelemahan, Anda tidak terpuruk, meratapi nasib, menyesali diri, menyalahkan orang lain atau Tuhan. Anda bangkit dan bekerja dalam panggilan Tuhan Yesus atas diri Anda untuk memuliakan Dia dan memberitakan berita salib itu.

HIDUP ANDA ADALAH BEJANA TANAH LIAT YANG DI DALAMNYA TUHAN BISA PERCAYAKAN HARTA YANG MULIA.