Bagikan artikel ini :

Hati Yang Hancur

Mazmur 34

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
- Mazmur 34:19

Mazmur 34 lahir dari pengalaman Daud bersama Tuhan dalam situasi kritis yang meremukkan hatinya. Daud sedang menjadi pelarian seperti penjahat. Ia dikejar- kejar raja terdahulu, yaitu Saul. Daud diburu bukan karena kesalahannya, terlebih lagi ia sebetulnya orang yang sudah diurapi menjadi raja. Dalam pelariannya Daud seperti terjebak. Ia masuk ke daerah orang Filistin, musuh bebuyutan orang Israel. Menemui jalan buntu, Daud terpaksa berpura-pura menjadi orang gila, orang yang tak berharga dan tidak dipandang, supaya dapat selamat. Bayangkan orang yang terpilih sebagai raja harus menjadi seorang pesakitan.

Ayat emas di atas lahir dari peristiwa tersebut. Daud bukan hanya patah hati, terjemahan yang lebih tepat adalah hancur hatinya. Saat hancur hati, Daud justru merasakan kehadiran Tuhan nyata. Ayat 19 ini memberikan penghiburan yang begitu hangat dan menenangkan bagi setiap kita yang hatinya sedang hancur.

Tuhan juga menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Dia bukan Allah yang pasif yang hanya menemani tetapi Dia adalah Allah yang aktif. Dia menyelamatkan orang- orang yang remuk jiwa, orang-orang yang hatinya berkeping-keping dan tidak ada harapan. Hanya Tuhan Yesus yang ahli merenovasi hati yang hancur berkeping-keping.

Anak saya pernah diajak ke sebuah toko buku rohani yang menjual patung-patung keramik. Karena masih kecil, ia senang berlarian ke sana ke mari dan penasaran memegang semua hal, termasuk patung keramik. Tanpa sengaja saat dipegang, patung itu jatuh dan hancur berkeping-keping. Karena berniat untuk mengganti, kami akhirnya membeli keramik yang sudah pecah dengan harga normal, yang sebetulnya mahal juga harganya. Ini mirip seperti yang Yesus lakukan. Orang-orang yang hancur hati dan tidak bernilai, Dia pulihkan dengan perngorbanan-Nya yang mahal harganya.

Tuhan Yesus disebut Imanuel, Allah beserta kita. Dia selalu hadir menyertai untuk membebaskan kita dari hati yang hancur. Kematian-Nya di kayu salib, memberikan pengharapan hidup kekal yang menghiburkan hati. Di saat Anda sakit kronis, ditinggal kekasih, kedukaan yang mendalam atau mengalami kegagalan, yakinlah akan penyertaan-Nya yang memulihkan hati yang hancur.

Refleksi diri:

  • Apa kejadian-kejadian masa lalu/sekarang yang membuat Anda hancur hati? Bagaimana perasaan Anda waktu itu?
  • Coba lihat kembali kejadian tersebut. Bagaimana Tuhan Yesus hadir memulihkan hati Anda yang hancur?