Bagikan artikel ini :

He Ain't Heavy He's My Brother

Galatia 6:1-5

Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
- Galatia 6:2

Judul renungan hari ini saya ambil dari judul lagu lawas. Saya yakin Generasi Milenial apalagi Z tidak akan kenal lagu ini. Namun, syair lagu ini bagus sekali, tentang kerelaan menolong sesama yang berbeban berat. Jika kita punya kasih maka menolong sesama tidaklah akan terasa berat. Setelah selesai membaca renungan, bolehlah Anda cari tahu mengenai lagu ini di Youtube.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada jemaat Galatia tentang hal yang sama. Menolong sesama menanggung beban. Namun, di pasal yang sama pada ayat 5, ia mengatakan hal yang sepertinya berkebalikan, “Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.” Jadi, sebenarnya orang Kristen harus bagaimana? Saling menolong atau menanggung beban sendiri?

Istilah “beban” pada ayat 2 dalam bahasa aslinya menggunakan kata barē, mengacu pada beban yang sangat berat dan terlalu berat untuk dipikul seorang diri. Beban ini bisa beban kehidupan apa saja. Sebagai sesama saudara seiman, kita harus membantu orang yang sedang menanggung beban yang demikian. Inilah tandanya kita sudah memenuhi hukum Kristus, yaitu kasih. Sedangkan istilah “tanggungan” (ay. 5) dalam bahasa aslinya menggunakan kata phortion, mengacu pada beban yang dipikul seorang prajurit di punggungnya. Beban itu tidak terlalu berat dan masih sanggup dipikul. Beban inilah yang harus dipikul masing-masing orang.

Sebagai kesimpulan, kedua ayat yang kita bahas di atas mengajari kita agar punya kasih pada sesama yang berbeban berat. Kita rela ikut menanggung beban mereka yang terlalu berat untuk dipikul sendiri. Ulurkan tangan Anda, segeralah membantu jika melihat saudara kita berbeban berat. Akan tetapi, di sisi lain, tindakan kasih kita harus disertai hikmat. Ada waktunya melibatkan diri, ada waktunya menahan diri. Kita tidak perlu ikut-ikutan mengurusi masalah orang yang seharusnya bisa diurusnya sendiri. Ini hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang kepo dan di sisi lain memanjakan orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Jangan biarkan orang lain sedikit-sedikit mengandalkan kita. Kasih dan hikmat harus beriringan.

Refleksi Diri:

  • Siapa yang perlu Anda tolong hari ini? Apa yang bisa Anda lakukan untuk menolong dia?
  • Apakah Anda sudah berdoa minta hikmat Tuhan agar mengetahui kapan harus melibatkan diri atau kapan menahan diri untuk terlibat dalam urusan orang lain?