Hidup Dalam Disiplin
Ibrani 12:1-17
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah
-Ibrani 12:2
Hidup berdisiplin memang berat, apalagi buat kita di zaman relativisme ini. Hidup di zaman yang semua pandangan serba relatif, jadi terasa tidak ada benar atau salah. Benar atau salahnya tergantung bagaimana kita menilainya. Pandangan ini adalah salah satu gangguan dari sekian banyak gangguan yang membuat kita sulit untuk disiplin. Hidup di zaman relatif memang membingungkan dan melemahkan disiplin kita. Seseorang bisa berkata semaunya, “Gue tentuin standarnya sendiri, sesuai keinginan gue. Suka-sukanya gue, urusan-urusannya gue.. Ngapain lo ikut-ikut campur. Ini hak-hak hidup gue, lo nggak usah mikirin apa yang gue anggap benar!” Semua kebenaran serba relatif, berdasar standar diri sendiri. Tidak ada standar kebenaran yang mutlak, apalagi kebenaran dari firman Tuhan. Untuk bisa memegang kebenaran Tuhan dalam hidup, kita memang perlu berdisiplin.
Jadi, bagaimana caranya supaya kita bisa tetap disiplin? Rasul Paulus melalui Ibrani 12:2 mengajarkan tiga hal yang bisa menjadi patokan kita untuk hidup dalam disiplin.
- Memandang lurus hanya kepada Tuhan. Kita seharusnya memperbaiki cara pandang dan mengatur arah pandang kita hanya kepada Tuhan. Kenapa begitu? Karena hanya Dia yang mampu memimpin iman kita pada kesempurnaan.
- Mengabaikan hinaan dari orang-orang yang belum percaya. Memang untuk hidup benar seringkali kita menjadi bahan ejekan. Pikul salib mereka anggap kebodohan. Sangkal diri mereka anggap kemunafikan. Tidak masalah kita berjalan sendirian melawan arus. Abaikan saja hinaan, fokus ke depan. Tanamkan dalam hati, saya mau hidup untuk Tuhan.
- Bertekun senantiasa. Ketekunan menuntut kegigihan dan konsistensi, bukan angin-anginan atau mood-mood-an. Setelah kita fokus memandang Tuhan maka kita akan tahu, apa ukuran sebuah kesuksesan? Harta melimpah? Terkenal sejagad raya? Itu sukses ukuran dunia!
Tawaran dan pikatan dunia mendatangkan kesenangan di permukaan saja tapi sesungguhnya berisi racun di dalamnya. Marilah fokus hanya kepada Tuhan, abaikan hinaan, dan tekun menjalankan karena hidup itu pilihan dan saya memilih untuk mengarahkan pandangan hanya kepada Tuhan Yesus.
Mau ikutan? Yuk kita kemooon..
Refleksi Diri:
- Bagaiman disiplin hidup Anda sejauh ini? Apakah mengikuti kebenaran yang relatif atau kebenaran yang mutlak, yaitu firman Tuhan?
- Dari tiga hal disiplin yang disampaikan, mana yang Anda rasa perlu perbaiki?