Bagikan artikel ini :

Hidup dalam Kegirangan Hati

Mazmur 119:105-120

Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
-Mazmur 119:111

Apa yang hidup ini perintahkan? Hidup harus berhasil. Hidup harus memberi makna. Namun, setan telah menunggangi perintah hidup: Ikutilah jalan ke utara menuju Desa Stres, kemudian lanjutkan perjalanan beberapa mil ke arah Timur hingga tiba di Kampung Kesusahan. Di persimpangan jalan, Anda harus belok kanan melintasi Lembah Kelelahan, dan akhirnya memasuki jalan-jalan membosankan di Kota Kepayahan. Selama perjalanan Anda akan selalu ditemani Si Kata-kata Kasar dan Si Nada Curiga. Hari-hari tak berteman dengan sukacita, hubungan selalu diwarnai Sang Kebencian, Ahli Perselisihan, dan Pakar Pengkhianatan. Hati Anda pun akan dahaga.

Pemazmur menyaksikan ketika ia berhubungan dengan Tuhan melalui firman-Nya, ia bagai mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Hidupnya jadi punya makna dan berharga karena firman-Nya memberi arti dan nilai hidup. Bagi pemazmur. firman-Nya adalah pelita bagi dirinya yang menerangi jalan hidup yang dilaluinya. Saat pemazmur menaati titah firman-Nya, ia jadi yakin bahwa semua itu menjadi sumber kegirangan hati.

Saudaraku, sudah lamakah hatimu jauh dari kegirangan? Carilah Tuhan dan tulisan tangan-Nya. Dia menuliskannya dengan huruf yang begitu besar sehingga kita yang rabun mampu membacanya. Namun, kita hanya sanggup menangkap guratan putus-putus karena mata kita kepayahan akan hidup ini. Baiklah jika kita tetap berusaha memahami misteri hidup: tentang harapan-harapan yang layu, tentang pengkhianatan dan perselisihan yang melelahkan, dan mengejar impian yang tiada guna, dan akhirnya kita harus merenungkan satu hal yang pasti yakni kematian.

Sering dalam perjalanan dengan taksi atau mobil antaran saya bertanya kepada bapak supir. “Capek ya, Pak?” Maka supir pun mulai menceritakan rentetan hidupnya yang tidak mudah dan penuh perjuangan. Saya pun menimpal, “Cari Tuhan ya, Pak...”

Wahai saudaraku, datanglah menghampiri Tuhan Yesus. Teguklah kesegaran kasih-Nya sehingga Anda beroleh kelegaan. Yesus tidak akan menelantarkan Anda ketika dalam kesulitan hidup. Hampirilah Yesus. Doa saya, kiranya hati Anda pun merasakan kesegaran aliran kegirangan sorgawi.

Besok, pergilah ke rumah Tuhan dengan hati bersyukur. Hari ini, carilah Tuhan dan nikmatilah kasih karunia-Nya.

Salam kegirangan.

Refleksi Diri:

  • Apakah selama hidup Anda telah memegang teguh firman-Nya dan menaati titah-titah-Nya?
  • Apa yang Anda alami setelah melakukannya? Adakah kegirangan di akhir setiap pergumulan hidup?