Bagikan artikel ini :

Hidup Dalam Kehendak Allah

Yakobus 4:13-17

Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
- Yakobus 4:15

Perikop bacaan ini menjadi gambaran kehidupan kita saat ini. Semua rencana kita buyar saat virus Covid-19 merebak dan mengubah tantanan hidup seluruh manusia. Semua insan di dunia terkena dampaknya. Situasi ini mengajarkan kepada kita betapa terbatasnya hidup manusia. Sebagus-bagusnya rencana manusia tetapi jika Tuhan tidak menghendakinya akan menjadi berantakan dan sia-sia.

Yakobus menegur orang-orang yang menganggap diri hebat dengan segala macam perencanaannya. Mengapa? Pertama, karena manusia tidak mengetahui masa depan. Sebagai manusia kita tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Setiap waktu yang akan dilalui, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Terkadang kita mendapatkan kejutan-kejutan di dalam hidup. Ketika berpikir kita akan sehat, bisa saja tiba-tiba mendapatkan serangan jantung. Ketika berpikir hari ini akan cerah, bisa saja tiba-tiba hujan deras turun. Kita berpikir semua akan berjalan lancar, tetapi bisa saja tiba-tiba mengalami kegagalan karena situasi yang tidak bisa kita kendalikan. Masa depan adalah misteri bagi manusia.

Kedua, karena hidup manusia singkat. Hidup kita bukan di tangan kita sendiri. Mungkin semua orang ingin berumur panjang, tetapi ternyata ada juga orang yang meninggal dalam usia sangat muda. Yakobus mengingatkan, “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” (ay. 14). Hidup digambarkan Yakobus seperti uap yang sebentar kelihatan kemudian lenyap terbawa angin. Hidup kita sangat singkat.

Karena itu, Yakobus menasihati supaya selalu membawa rencana kita pada kehendak Kristus. Artinya, sebelum memulai segala sesuatu, undanglah Yesus hadir dan mengatur rencana kita sesuai kehendak-Nya dan bukan kehendak kita. Kita juga diajarkan selalu rendah hati karena menyadari manusia sangat terbatas. Kita tidak mengetahui masa depan dan tidak bisa mengendalikan alam seperti Tuhan mengendalikannya. Bawalah rencana kita tetap di bawah kendali Tuhan dan bukan di tangan kita. Walaupun tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi yang menjadi kekuatan kita untuk menghadapinya adalah karena kita memiliki Tuhan Yesus yang ajaib dan luar biasa.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana Anda selama ini dalam merencanakan segala sesuatu? Sudahkah Anda melibatkan Yesus dalam perencanaan tersebut?
  • Menyadari bahwa manusia itu terbatas, apakah kenyataan tersebut membawa Anda bersikap rendah hati dan sadar Anda butuh Tuhan Yesus?