Bagikan artikel ini :

Hidup dalam Perdamaian

Roma 12:9-21

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Roma 12:18

Ayat ini menuliskan kata "perdamaian" yang dalam bahasa Yunani menggunakan struktur kalimat aktif. Berarti, kita harus aktif berdamai dengan semua orang. Selain itu, menggunakan keterangan waktu present continous, yang artinya, kata "hiduplah dalam perdamaian" dilakukan terus-menerus. Roma 14:19 mencatat, "Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun." Jadi "hidup dalam perdamaian" bermakna menjadi pembawa damai, mencari hal-hal yang damai, mengejar dan memelihara kedamaian itu.

Hendaklah kita hidup dalam perdamaian dengan semua orang, tidak mencari perkara dengan siapa pun. Perintah ini dibatasi dengan kata "sedapat-dapatnya", jadi hal itu bergantung sepenuhnya kepada Anda.
Kedua persyaratan ini menjangkau orang percaya yang setia kepada Kristus untuk dapat hidup di dalam perdamaian. Kebenaran, kesucian, atau pun keadilan, tidak dapat dikorbankan demi kepentingan perdamaian. Tidak ada kompromi dengan apa yang jahat demi kerukunan. Kita diperintahkan untuk menjauhkan sikap suka bertengkar dan menumbuhkan sikap menerima perbedaan.

Bagaimana kita dapat hidup dalam pendamaian? Sepertinya kita bisa memetik intisari doa dari St. Fransiskus Asisi ini:

Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.

Tiada perdamaian tanpa keadilan, tiada keadilan tanpa kasih pengampunan. Kasih pengampunan itulah yang perlu kita hayati dan sebarluaskan untuk mewujudkan perdamaian. Kita dipanggil untuk meneladani cara bertindak Yesus, Penyelamat Dunia, yang pada puncak derita-Nya di atas kayu salib, mengampuni mereka yang menyalibkan-Nya, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat "

Salam perdamaian.

YESUS, SANG RAJA DAMAI, MENDAMAIKAN MANUSIA DENGAN ALLAH, SUPAYA ANDA BISA MEMBAWA DAMAI BAGI SESAMA.