Bagikan artikel ini :

Hidup di Dalam Kristus

Galatia 2:19-20

Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.
- Galatia 2:19b-20

Setiap orang pasti pernah punya keinginan untuk memiliki suatu barang idaman, entah smartphone, sepeda atau mobil. Untuk memilikinya seseorang perlu merogoh kocek. Misalnya untuk membeli mobil idamannya, ada harga yang harus dikeluarkan. Setelah transaksi pembelian diselesaikan, baru mobil idaman itu dapat dibawa pulang dan dimilikinya secara pribadi.

Ada harga yang dibayar untuk menjadikan sesuatu menjadi milik seseorang. Demikian juga saat Yesus membeli manusia dari jerat dosa. Dia membayar dengan harga yang mahal, yakni darah-Nya sendiri. Yesus mati di atas kayu salib untuk menebus orang yang percaya kepada-Nya. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan menjadi milik-Nya.

Paulus adalah milik Kristus waktu ia percaya kepada-Nya. Ia berkata, “Aku disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup…” Kalimat “disalibkan dengan Kristus” tidak bisa diartikan secara harafiah. Penyaliban Yesus berlangsung terlebih dahulu dari waktu diri Paulus menjadi percaya. “Disalibkan” mengakibatkan manusia lama Paulus mati, lalu berubah muncul status manusia baru yang tidak lagi diperbudak oleh dosa. Paulus masuk ke dalam persekutuan yang erat dengan Kristus dan dirinya menjadi milik Kristus karena Yesus telah membeli dirinya dengan harga yang mahal di atas salib.

Sebagai milik Kristus, ada dua karakter yang perlu ditonjolkan orang percaya, yaitu pertama, Kristus hidup di dalam diri manusia baru. Kristus menjadi pusat hidup dan tujuan hidup orang percaya. Apa yang dipikirkan, dilakukan; semuanya diusahakan dengan segenap hati untuk kemuliaan Tuhan. Kedua, manusia baru hidup oleh iman di dalam Kristus. Manusia baru memercayakan diri seutuhnya ke dalam tangan Tuhan. Sikap ini dilakukan dengan kesadaran bahwa dirinya terbatas dan membutuhkan Kristus dalam seluruh aspek hidupnya.

Bila Anda percaya kepada Yesus, diri Anda adalah milik Kristus dan itu tidak akan pernah berubah selamanya. Tidak ada yang bisa memisahkan Anda dari kasih Kristus. Sebagai milik Kristus, Anda dituntut untuk benar-benar menyerahkan hidup Anda untuk dipimpin Kristus sebab hidup Anda bukan lagi milik Anda, tetapi milik-Nya. Hiduplah sesuai status Anda sebagai manusia baru dan percayakan hidup Anda segenap hati kepada Kristus.

Refleksi diri:

  • Apakah Anda pernah meragukan Anda sebagai milik Kristus selamanya saat Anda jatuh ke dalam dosa?
  • Apa yang ingin Anda lakukan agar bisa segenap hati menyerahkan hidup Anda dipimpin oleh Kristus?