Bagikan artikel ini :

Hidup hanya sekali

Markus 8:34-38

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
Markus 8:36

Dikisahkan seorang pria bercita-cita memiliki kekayaan yang cukup untuk kebutuhan hidupnya sampai masa pensiun, baik buat diri maupun keluarganya. Karena itu ia berjuang mati-matian, bekerja siang dan malam. Ketika temannya mengajak beribadah ke gereja, ia selalu menjawab, "Nanti saja, kalau saya sudah pensiun." Pada akhirnya, ia bisa membangun perusahaan yang besar dan memiliki kekayaan berlimpah. Setelah melihat kekayaan yang dikumpulkannya, suatu malam ia berjanji bahwa besok dirinya akan pensiun, lalu mencari Tuhan dan pergi beribadah ke gereja. Namun sayang, malam itu ia tidur dan tidak pernah bangun lagi untuk selamanya.

Perkataan Tuhan Yesus pada ayat emas kita hari ini sangatlah tepat, "Buat apa seorang memperoleh dunia tetapi tidak memperoleh keselamatan." Hidup selama di dunia ini amatlah singkat, sedangkan hidup setelah kematian adalah kekal selamanya. Pilihan kita hanya dua: menikmati dunia tapi sengsara di neraka atau menderita di dunia tapi sukacita di sorga. Tentu maksud menderita di sini adalah kita mau menahan keinginan daging atau nafsu dunia demi mengejar kemuliaan Tuhan.

Mungkin ada di antara kita yang ingin menikmati dunia, lalu bahagia di sorga, seperti moto ini: muda foya-foya, tua kaya raja, mati masuk sorga. Kenyataannya, pilihan hidup tidaklah demikian. Yesus menegaskan bahwa kalau hati kita ada di dunia maka Dia tidak ada di dalam hati kita (bdk. Mat. 6:19-24). Kita tidak bisa melayani dua tuan, Allah dan mamon (uang) sekaligus. Yohanes juga menyatakan bahwa jika seseorang mengasihi dunia maka tidak mungkin dirinya mengasihi Allah (1Yoh. 2:15).

Saudaraku, selagi ada kesempatan, marilah kita sungguh-sungguh mencari Tuhan. Uang memang kita perlukan tapi uang bukan segalanya. Yesus berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat. 6:33). Ketika kita mencari Tuhan serta berusaha mendekat kepada Sang Sumber berkat dan anugerah, maka kita akan dapat menikmati hidup selama di dunia dan di sorga kelak. Hidup sekarang menjadi kesempatan bagi kita untuk menghasilkan buah-buah pekerjaan Tuhan, sebelum kita bisa menikmati indahnya hidup bersama dengan Bapa di Sorga.

HIDUP HANYA SEKALI, JANGAN SIA-SIAKAN DENGAN KENIKMATAN DUNIAWI YANG BERUJUNG PADA KEBINASAAN NERAKA.