Bagikan artikel ini :

Hidup Jujur Di Hadapan Tuhan

Amsal 2

Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
- Amsal 2:7-8

Dale Burke dalam bukunya How to Lead and Still Have a Life berkata, “Hidup manusia harus seimbang antara bekerja, beristirahat, membangun relasi, dan berjalan bersama Tuhan.” Kita hidup tidak hanya untuk bekerja tetapi juga untuk beristirahat, berelasi dengan sesama, dan yang terpenting dari semuanya adalah berelasi dengan Tuhan. Manusia juga harus memiliki tujuan dalam hidup. Hal ini sangatlah prinsip. Dalam Katekismus Westminster, pertanyaan pertama yang diajukan adalah “apakah tujuan hidup manusia?” Jawabannya adalah memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.

Mari kita bahas dua tujuan tersebut. Pertama, memuliakan Tuhan. Ini adalah tujuan Allah menciptakan kita. Kita dipanggil menjadi anak-anak-Nya bukan hanya untuk menikmati berkat dan kesuksesan, tapi juga hidup memuliakan Tuhan. Memuliakan artinya bagaimana hidup yang kita jalani membawa pujian dan kemuliaan bagi Allah yang kita sembah. Ketika bekerja, kita berusaha semaksimal mungkin untuk memuliakan Allah melalui pekerjaan, bukannya untuk diri kita sendiri.

Ayat emas di atas sebenarnya berbicara bagaimana kita bisa memiliki kehidupan yang jujur dan tidak bercela maka akan menjadi kehidupan yang memuliakan Tuhan. Seseorang tidak jujur dan berlaku serong karena hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Saat seseorang bekerja dengan jujur, Tuhan akan menjaga dan memelihara jalan hidupnya.

Kedua, menikmati Tuhan selamanya. Hidup kita tidak hanya bekerja dan bekerja, kita juga perlu mendekat kepada Tuhan. Tuhan memerintahkan kita untuk memiliki hari Sabat, yaitu waktu bersama dengan Tuhan. Sabat bukan hanya sekadar beribadah kepada Tuhan, tapi juga kesempatan-kesempatan yang kita gunakan untuk setia berelasi dengan-Nya. Misalnya, setia berdiam diri meminta petunjuk hidup dari-Nya yang akan menjadi kekuatan kita saat menghadapi tantangan hidup.

Bagaimana sekarang kita menjalani hidup? Apakah hidup hanya untuk bekerja dan mencapai segala cita-cita? Allah merancang manusia untuk berkarya dalam dunia demi kemuliaan-Nya. Marilah hidup jujur di hadapan Tuhan Yesus dan menjaga diri dari sikap bercela. Gunakan waktu untuk menikmati alam ciptaan Tuhan dan yang terpenting, mendekatlah kepada Tuhan karena Dia adalah pemelihara hidup Anda.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda hidup jujur di hadapan Tuhan Yesus dan berusaha hidup tak bercela?
  • Bagaimana cara Anda menikmati relasi dengan Tuhan sebagai bentuk kesetiaan Anda?