Bagikan artikel ini :

Hidup Sebagai Hamba Tuhan

1 Petrus 2:11-17

tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
- 1 Petrus 2:16b

Siapakah hamba Tuhan? Jawaban standar biasanya pendeta, penginjil atau orang yang sekolah teologia. Iya, istilah hamba Tuhan sering dipakai untuk para rohaniwan sehingga sering muncul pemikiran dan tindakan yang tidak tepat, bahwa sepertinya ada tanggung jawab untuk mengikut Tuhan yang lebih rendah bagi mereka yang bukan rohaniwan. Penerima surat Petrus adalah orang-orang percaya, bukan rohaniwan, tetapi Petrus menyebut mereka sebagai hamba Tuhan. Jadi, setiap orang percaya sebetulnya adalah hamba Tuhan. Apa makna hidup sebagai hamba Tuhan?

Pertama, hidup sebagai hamba Tuhan berarti apa pun yang kita lakukan bertanggung jawab kepada Tuhan. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak selalu berhadapan dengan orang yang seiman. Misalnya dalam pekerjaan, Anda bertemu orang-orang yang berbeda iman, baik rekan kerja, karyawan, atau pun atasan Anda sendiri. Petrus mengingatkan orang percaya pada masa itu tentang status mereka sebagai orang merdeka sekaligus hamba Allah. Mereka bukan milik mereka sendiri, tetapi milik Tuhan sehingga mereka harus mengikuti kehendak-Nya. Apa pun yang mereka lakukan pertanggungjawabannya selalu di hadapan Tuhan. Demikian pula dengan kita.

Kedua, hidup sebagai hamba Tuhan berarti Tuhan tidak lepas tanggung jawab atas hidup kita. Kehidupan tidak selalu lancar-lancar saja. Seperti dalam pekerjaan, terkadang menyita banyak energi, merasa diperlakukan tidak adil juga, sehingga muncul pemikiran, ah kerja asal-asalan sama serius, sama aja kok dapatnya. Yang lain rela untuk melakukan dosa demi mengamankan posisinya di dalam pekerjaan. Bayangkan orang-orang Kristen mula-mula yang menerima surat Petrus, mereka berhadapan dengan tuan-tuan yang bertindak semau mereka karena merasa punya kuasa dan kebebasan. Mereka sering diperlakukan tidak baik dan mereka tidak berdaya. Namun, firman Tuhan mengingatkan bahwa mereka adalah milik Tuhan. Tuan utama mereka adalah Kristus, Tuhan yang mengasihi mereka. Tuan yang tahu apa artinya menderita, Tuan yang diperlakukan jauh melebihi budak mana pun. Tuan yang sudah berkorban memberikan diri-Nya untuk menyelamatkan mereka. Hidup sebagai hamba Tuhan adalah suatu sukacita yang teramat besar, karena kita punya Tuan yang mengasihi dan menyertai kita senantiasa. Setiap orang percaya adalah hamba Tuhan maka hiduplah menurut status tersebut dan percayalah kepada-Nya.

Refleksi diri:

  • Setelah membaca renungan tadi, bagaimana Anda akan bersikap sebagai seorang hamba Tuhan?
  • Apa komitmen Anda sebagai hamba Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?