Hidup Yang Berdampak
Matius 5:14-16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
- Matius 5:16
Jeremy Camp adalah mahasiswa baru di kampusnya. Ia berkenalan dengan teman sekampusnya, Melissa. Keduanya saling jatuh hati. Malang tak dapat ditolak, suatu hari Melissa didiagnosis terkena kanker rahim stadium 3C. Mereka
berdoa sungguh-sungguh meminta kesembuhan dari Tuhan. Secara ajaib, Melissa mengalami mukjizat kesembuhan. Keduanya kemudian memutuskan menikah, di usia sangat muda. Di puncak kebahagiaan, tiba-tiba Melissa kolaps. Kankernya kambuh. Empat bulan setelah pernikahan itu, ia meninggal dunia. Di dalam pergumulannya, Melissa mengucapkan satu kalimat yang menarik, “If one person’s life is changed by my story, then it will all be worth it.” (Jika kisah saya mengubah hidup satu orang, maka semuanya itu [penderitaan saya] setimpal).
Membuat dampak dalam hidup, demikianlah yang Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius 5:14-16. Kehadiran garam dan terang pasti memberi pengaruh. Pada masa Alkitab dituliskan, fungsi utama garam adalah mengawetkan makanan. Sedangkan terang dari pelita atau obor sangat penting untuk menunjukkan jalan yang benar dan menghindarkan dari terantuk batu atau jatuh ke dalam lubang. Tuhan Yesus menantang murid-murid-Nya untuk memberi pengaruh baik kepada orang-orang sekitarnya, membawa pesan kebenaran.
Melissa meninggal dunia pada usia muda tetapi ia ingin hidupnya berarti dan berdampak. Ia tidak pernah marah atau protes kepada Allah. Alih-alih bertanya, “Mengapa saya menderita?”, ia ingin pergumulannya di dalam penderitaan menjadi pelajaran dan berkat bagi orang lain. Baginya, sekalipun hanya ada satu orang yang berubah hidupnya setelah berjumpa dengan kisah hidupnya maka penderitaan (dan kematiannya) tidaklah sia-sia. Penderitaannya setimpal dengan pengaruh yang dihasilkannya.
Tuhan Yesus saat hidup di dunia tidaklah lama. Pelayanan-Nya pun hanya selama tiga tahun lebih. Namun melalui apa yang diajarkan, apa yang diucapkan, banyak orang diubahkan. Ucapan Yesus dan Melissa seharusnya menjadi ucapan setiap orang percaya. Tak soal berapa lama saya hidup dan apakah hidup saya senang atau susah. Yang jadi soal adalah apakah hidup saya berpengaruh atau berdampak bagi orang lain.
Refleksi Diri:
- Apakah kisah kehidupan Anda memberikan dampak perubahan yang lebih baik bagi orang lain?
- Bagaimana ucapan dan tindakan Anda selama ini? Sudahkah menjadi terang bagi sesama yang memuliakan Tuhan?