Hikmat dari Roh Kudus
Lukas 1:39-45
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
- Lukas 1:43
Elisabet belum tahu apa yang terjadi pada sepupunya, Maria, pada pertemuan mereka saat itu. Ia tidak tahu Maria sedang hamil oleh karena Roh Kudus. Namun, ketika Elisabet dipenuhi Roh Kudus dan bayi di kandungannya melonjak, ia mendapatkan karunia hikmat untuk tahu bahwa ia mendapatkan kehormatan besar dari kunjungan Maria ke rumahnya. Elisabet sampai berkata, “Siapakah aku ini?” bahkan mendeklarasikan Maria sebagai “ibu Tuhanku” karena ia tahu bahwa bayi yang dikandung Maria adalah Tuhan umat manusia.
Saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan iman maka segala berkat rohani di dalam sorga diberikan kepada kita. Allah Roh Kudus pun hadir di dalam diri kita sebagai meterai bahwa kita adalah milik Allah. Sejak saat itu Roh Kudus memulai berbagai karya-Nya di dalam hidup kita, menginsafkan dosa (Yoh. 16:8), memimpin kepada kebenaran (Yoh. 16:13), membantu kita untuk berdoa (Rm. 8:26), memberikan pengertian akan kebenaran oleh karena hikmat (1Kor. 2:10, 13) dan bersaksi bahwa kita adalah anak Allah (Rm. 8:16). Semuanya merupakan kasih karunia dan bukan berasal dari usaha manusia.
Walaupun Roh Kudus telah hadir di dalam diri, kita seumur hidup tetaplah manusia berdosa. Rasul Paulus berkata, “Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.” (Rm. 7:20). Dalam kehendak bebas sebagai manusia, kita bisa memilih untuk taat atau pun tidak kepada tuntunan Allah. Dalam kehendak bebasnya,
Elisabet yang memiliki hikmat Allah, dapat memilih untuk menyambut Maria dengan kerendahan hati atau tidak, terutama mengingat Elisabet lebih tua dari Maria dan ia adalah istri dari seorang imam yang dihormati, sementara secara sosial Maria bukan siapa-siapa.
Marilah kita dengan segala hikmat memilih taat, supaya Allah disenangkan, dunia diberkati, dan karakter kita bertumbuh menjadi semakin serupa Kristus. Tunjukkan Roh Kudus yang ada dalam diri kita kepada dunia, supaya Tuhan Yesus nyata dalam setiap perbuatan dan keputusan kita.
Refleksi Diri:
- Apakah ada aspek-aspek dalam hidup yang Anda belum mau taat kepada Roh Kudus?
- Sudahkah Anda memakai hikmat dari-Nya untuk menyenangkan Bapa di Sorga?