Bagikan artikel ini :

Hikmat Menghitung Hari

Mazmur 90:1-17

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati
yang bijaksana.
- Mazmur 90:12

Salah satu keunggulan manusia adalah memiliki kemampuan otak yang pandai menghitung. Bahkan dikatakan alat hitung tradisional sempoa Tiongkok bisa menghitung lebih cepat daripada kalkulator modern. Dalam kaitannya dengan relasi sesama manusia, terkadang kita juga pandai menghitung kesalahan orang lain dan kebaikan diri sendiri, bukan? Padahal pandai menghitung kesalahan orang lain dan kebaikan sendiri bahkan menghitung uang, tidak menjamin hidup kita menjadi bahagia.

Musa yang pernah empat puluh tahun hidup sebagai pangeran Mesir, empat puluh tahun sebagai penggembala, dan akhirnya empat puluh tahun memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk dan keras hati, memberi kita nasihat tentang hidup berhikmat. Menurut Musa, penulis Mazmur 90, rahasia hidup berbahagia adalah ketika kita pandai menghitung hari-hari hidup dan menggunakannya dengan bijaksana, bagaimana kita memanfaatkan waktu sejak lahir, dewasa, menjadi tua dan meninggalkan dunia ini, yang tentunya diwarnai dengan suka dan duka kehidupan. Semua hanya sementara, begitu cepat berlalu, tidak ada yang bisa dipertahankan, semuanya harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan ketika meninggalkan dunia.

Di masa pandemi yang lalu, kita bergumul dengan hari-hari yang fana. Orang-orang yang kita kenal, kita kasihi dan yang mengasihi kita, sebagian mungkin meninggal dunia. Kita dipaksa untuk berhenti sejenak dari segala kesibukan kita dan merenungkan hari-hari hidup kita yang berlalu begitu cepat. Kapankah giliran kita, tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan. Namun satu hal yang pasti, manusia ditetapkan untuk mati satu kali dan sesudah itu dihakimi (Ibr. 9:27).

Sudahkah Anda siap menghadap Tuhan, Sang Hakim yang adil? Bertobatlah dan percayalah kepada Tuhan Yesus, Anda pasti selamat, beroleh hidup kekal di surga (Yoh. 3:16)! Sebab Dialah Juruselamat yang telah mendamaikan kita dengan Allah melalui pengorbanan-Nya di kayu salib (1Ptr. 1:18-19). Jadilah orang berhikmat yang pandai menghitung hari dan menggunakan hari-hari Anda untuk hidup di dalam iman, kasih, dan berdamai dengan sesama manusia serta berkarya bagi Tuhan.

Refleksi diri:

  • Bagaimana cara Anda menghitung hari-hari dalam hidup? Sudahkah Anda bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus?
  • Apa yang harus segera dibereskan dalam hidup Anda yang singkat, sebelum terlambat untuk mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan?