Bagikan artikel ini :

Hitung berkat Allah

2 Samuel 2:1-10

“Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.
1 Samuel 1:27-28

Hana memuji Allah atas berkat yang melimpah di dalam hidupnya. Tuhan telah memperhatikannya dan menganugerahkannya seorang anak. Berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ay. 2). Ia menyadari bahwa Tuhan-lah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ay. 6-10).

Hana juga sangat bersyukur karena Tuhan “mengingat” dirinya dan mengabulkan permintaannya untuk memperoleh anak (ay. 19). Ucapan syukur Hana tercermin dari nama putranya, Samuel, yang artinya “aku telah memintanya dari pada Allah” (1Sam 1:20). Sebagai persembahan syukur, Samuel diserahkan Hana untuk melayani Tuhan sekehendak-Nya. Inilah persembahan yang berkenan kepada Tuhan, “seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.” (1Sam 1:28).

Tidak mudah bagi kami utk menjadi misionaris di kota Changsha, tetapi Tuhan selalu punya cara utk memberikan kekuatan, kecukupan, dan nyanyian di kalbu, bagai seember air di tengah gurun Sahara. Saat itu salju turun, cuaca dingin, uang dan fasilitas yang ada sangat minim, tetapi jiwa kami berkobar dan bergelora ketika tangan kami yang penuh dengan darah, menerima seorang bayi. Namanya punya arti “Nyanyian Sukacita Chinansha” (CHIna huNAN changSHA). Ya di hari itu, tepat empat belas tahun lalu, merupakan hari yang sangat hangat di tengah kebekuan buat kami.

Saudaraku, hitunglah berkat Tuhan di dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Coba... apakah Anda pernah bersyukur buat keturunan yang Tuhan sudah berikan? Ingat, anak-anak Anda bukanlah anak-anak milik Anda sendiri tetapi anak-anak Tuhan. Kita hanya bertugas membimbingnya untuk dipersembahkan kembali bagi kemuliaan Tuhan.

Mari bersama Hana beserta keluarganya, kita sujud menyembah kepada Tuhan Yesus.

Salam hangat di tengah kebekuan.

BERKAT TUHAN BEGITU MELIMPAH, SAMPAI-SAMPAI ANDA TERBIASA MENERIMANYA. SADARI DAN SYUKURILAH SEKALI LAGI.