Bagikan artikel ini :

Hutang injil

Roma 1:8-15

Itulah sebabnya aku ingin memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.
- Roma 1:15

Paulus berulang kali ingin berkunjung ke Roma bukan untuk berlibur atau berbisnis tenda. Alasan utamanya adalah rasa memiliki hutang memberitakan Injil kepada orang-orang Roma. Kata “berhutang” dalam bahasa aslinya adalah ofeileths, menyiratkan suatu keharusan. Ada suatu dorongan kuat dalam diri Paulus untuk membayar hutang Injil.

Mengapa Paulus bisa merasa berhutang Injil padahal ia tidak mengenal orangorang Roma? Paulus sungguh menyadari siapa dirinya sebelum mengenal Yesus. Ia seorang pendosa dan sepatutnya mendapat murka Allah. Namun, atas anugerah Tuhan ia diselamatkan. Paulus menjadi percaya Yesus, dosa-dosanya diampuni. Ini yang membuatnya paham bahwa selain dirinya ada banyak orang membutuhkan Injil. Baik orang Yunani maupun bukan Yunani; orang terpelajar maupun tidak terpelajar; semuanya membutuhkan Injil (ay. 14). Paulus mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang, bahkan sampai berkata, “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (1Kor. 9:16).

Penyanyi Steve Green pernah menciptakan sebuah lagu tentang penginjilan. Lagu People Need the Lord dikenal begitu luas dan menjadi berkat bagi banyak orang Kristen. Lagu indah ini ditulis dengan kalimat-kalimat yang mengugah hati dan menyadarkan betapa banyaknya orang membutuhkan Injil. Kalimat reff-nya seperti ini: M’reka perlukan, m’reka perlukan, kasih Yesus yang benar, sebagai jawaban. M’reka perlukan, m’reka perlukan. Dia kasih yang sejati, m’reka perlukan.

Menyanyikan lagu ini tanpa rasa hutang seperti yang dimiliki Paulus, mungkin bisa menyentuh emosi dan pikiran seseorang. Namun, mungkin tidak menggerakkan hati untuk melangkahkan kaki memberitakan Injil. Paulus berkeinginan kuat melangkahkan kaki ke Roma karena memiliki rasa hutang Injil. Menjelang akhir hidupnya, sekalipun ia menjadi seorang tahanan, tidak membatasi dirinya untuk tetap memberitakan Injil.

Saudaraku, amatlah baik bila Anda tahu bahwa semua orang membutuhkan Injil. Namun, itu masih kurang. Pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak diikuti tindakan. Rasa berhutang akan Injil telah mendorong Paulus untuk memberitakan Injil. Sekalipun ada banyak rintangan, ia tetap setia karena tahu tanpa Injil, diri- nya akan menghadapi maut. Marilah kita memberitakan Injil karena semua orang membutuhkan Injil.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda memiliki rasa hutang seperti yang dimiliki Paulus?
  • Siapa orang-orang yang menjadi target Anda untuk diinjili? Doakan dan langkahkan kaki buat mereka!