Bagikan artikel ini :

Iman yang berkesinambungan

Yohanes 5:19-29

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Yohanes 5:24

Di dalam ayat bacaan ini, Yesus menegaskan siapa diri-Nya dengan menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Dia sebagai Anak menghadirkan kekuasaan Bapa atas umat manusia. Barangsiapa mendengar-Nya akan memperoleh keselamatan. Bagi mereka yang percaya dan menerima diri-Nya, pernyataan ini membuka lebar pintu keselamatan yang diharapkan setiap insan.

Namun, jika kita perhatikan dengan lebih teliti ayat emas hari ini, kata kerja “mendengar” yang berasal dari bahasa Yunani, akouon atau akouo, dan “percaya” yang berasal dari kata pisteuon dari pisteuo, merupakan bentuk kata kerja waktu kini yang menekankan tindakan yang berkesinambungan.
Jadi yang dimaksudkan “mendengar” dan “percaya” bukanlah tindakan satu saat, melainkan tindakan yang terus-menerus. Kristus menegaskan bahwa hidup kekal yang kita miliki saat ini tergantung pada iman yang hidup terus. Iman perlu dikerjakan dengan sabar dan setia, berkesinambungan, dengan cara terus mendengar suara-Nya dan terus belajar memercayakan diri kepada Bapa Sorgawi.

Iman Kristen yang cuma sekadar mengangkat tangan dalam kebaktian KKR atau berdoa secara pribadi mengaku dosa dan mengundang Yesus masuk dalam hati atau dibaptis setelah mengikuti katekisasi, sama sekali bukan jaminan seseorang sungguh percaya Yesus. Karena sikap percaya itu berkesinambungan bukan sementara dan temporer. Jaminan keselamatan kita bukan bersandar pada slogan, sekali selamat tetap selamat. Sebuah semboyan yang benar di satu sisi tetapi bisa menyesatkan bagi orang yang hanya yakin ia selamat. Namun hidupnya tidak ada perubahan karena tidak terus mendengar dan memercayakan diri pada Yesus. Matius 7:21-23 menuliskan tentang orang yang sungguh yakin masuk sorga tetapi Yesus dengan tegas menolak mereka.

Saudaraku, maukah Anda terus-menerus mendengar suara-Nya dan memercayakan hidup Anda kepada Tuhan, baik dalam keadaan lancar maupun dalam keadaan Tuhan nampaknya begitu tersembunyi? Maukah kita terus percaya ketika berada dalam kondisi menyenangkan atau menyedihkan? Satu yang paling penting adalah kita yakin bahwa Yesus ada, Dia sedang melihat kita, Dia bekerja lembut walau nampak tak terasa, dan Dia sungguh tak meninggalkan kita sendirian.

Salam terus mendengar dan memercayakan diri.

IMAN KRISTEN HARUS TERUS DIPERLIHARA DAN DIPUPUK DI SEPANJANG KEHIDUPAN ORANG PERCAYA.