Bagikan artikel ini :

Indahnya Pembawa Kabar Baik

Roma 10:14-15

Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
- Roma 10:15

Jika diperhadapkan dua pilihan, manakah yang Anda akan pilih: membawa kabar baik atau kabar buruk? Tentu kita lebih senang membawa kabar baik. Kabar yang ditunggu-tunggu oleh orang banyak. Kita pasti akan disambut oleh mereka dengan sukacita karena berita yang disampaikan.

Berita Injil adalah kabar baik yang membuat sukacita. Injil menyampaikan berita keselamatan yang sudah ditunggu-tunggu umat manusia. Mereka sedang bergumul dengan usaha menyelamatkan diri dari kebinasaan. Banyak orang melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan diri. Mereka melakukan kebaikan demi kebaikan dan berharap kebaikan membawa keselamatan serta menutupi kesalahan mereka. Sebagian orang lagi berusaha mendapatkan keselamatan dengan mencari Allah tetapi salah menyembah. Mereka justru menyembah yang dicipta oleh Sang Pencipta, seperti matahari, bulan, bintang, pohon, dan gunung-gunung. Apa pun yang dilakukan tetap tidak menyelamatkan diri mereka.

Masalah utamanya adalah dosa. Dosa sedikit pun tidak bisa membawa manusia masuk Kerajaan Sorga. Sorga adalah kudus dan dosa adalah kenajisan di hadapan Tuhan. Karena itulah, Kristus Yesus yang telah hadir ke dalam dunia, mati dan bangkit menebus manusia dari dosa menjadi berita baik bagi umat manusia. Sebuah kabar sukacita besar! Ketika para gembala melihat Sang Bayi, bersukacitalah mereka melihat Juruselamat telah hadir di dunia. Yesus merelakan diri dipaku di atas kayu salib, darahnya dicurahkan untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Kebangkitan Kristus menjadi puncak penyelamatan bahwa di dalam Kristus ada kemenangan atas maut. Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jika kita sudah diselamatkan, marilah membagikan kabar baik, berita sukacita keselamatan. Banyak orang merindukan berita Injil, mungkin keluarga kita, sahabat atau orang-orang yang selama ini bekerja bersama kita. Berdoalah dan nyatakan kasih kepada mereka. Ketika kita sudah mengambil bagian menyampaikan kabar baik, selanjutnya biarlah Roh Kudus yang berkarya mengubahkan mereka yang telah mendengar kabar tersebut. Apa yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia karena sungguh indah kedatangan mereka yang membawa berita Injil yang menyelamatkan.

Refleksi diri:

  • Apakah Anda sudah menjadi pembawa kabar baik kepada orang-orang di sekitar Anda yang belum diselamatkan?
  • Bagaimana Anda akan menyampaikan kabar baik tersebut kepada mereka? Sudahkah Anda melibatkan Roh Kudus?