Bagikan artikel ini :

Ingat kebaikan-Nya

Yehezkiel 34:12-14; Yohanes 10:11, 18

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.
- Yohanes 10:11

Anda pasti pernah mengecap kebaikan dari seseorang sehingga merasa berhutang budi kepada orang tersebut. Setiap kali bertemu orang tersebut, Anda selalu teringat akan kebaikannya, yaitu di saat-saat genting ketika tidak ada seorang pun yang bersedia menolong, ia datang memberikan bantuan. Mudah untuk mengingat kembali kebaikan seseorang.

Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sebagai gembala yang baik, apa kebaikan-Nya? Yesus baik karena memberikan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya, yaitu kita semua.
Apakah ada sesuatu yang nilainya lebih tinggi dari nyawa? Tidak ada. Itu adalah puncak pemberian dari Allah untuk kita. “Yesus memberikan nyawa-Nya” berarti tidak seorang pun dapat mengambil nyawa-Nya kalau Dia tidak memberikan. Yesus memberikan yang terbaik dari diri-Nya. Dia diam menanggung semua derita, teriakan-teriakan cemooh tak berhenti terdengar, manusia ciptaan-Nya yang hina itu menertawakan Sang Pencipta. Lagi-lagi Dia tidak bergeming, benar apa yang dikatakan Nabi Yesaya, “Seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulu-Nya.” (Yes. 53:7). Sang Gembala Agung diam saat dibantai, demi domba-domba-Nya.

Ironisnya, kita sebagai umat-Nya terkadang bukan mengingat kebaikan Yesus melainkan malah sering protes ketika hidup terasa tidak seperti yang diinginkan. Kita ragu apakah Dia benar-benar mengasihi kita? Terngiang dalam hati, katanya Engkau mengasihi Aku, mana buktinya? Kalau Engkau mengasihi Aku, kenapa Aku menderita seperti ini? Yesus tidak perlu membuktikan apa-apa lagi kalau Dia mengasihi kita. Dia akan selalu mengasihi kita. Bahkan sebelum kita mengenal kasih-Nya, Dia sudah mengasihi kita. Bukan di hari ini saja, tetapi sampai selamanya.
Kita tidak pernah kekurangan kasih Allah.

Pertanyaan yang lebih tepat diajukan pada diri kita adalah apakah kita sudah mengasihi Yesus dengan seluruh hidup kita? Apakah kita masih sering menuntut Dia memberikan sesuatu karena ketaatan kita? Persis seperti anak kecil yang meminta hadiah karena sudah berbuat baik.

Pada hari ini, ambillah waktu sejenak, berbicaralah kepada Yesus sambil bertanya, apakah benar aku sungguh mengasihi-Nya? Berdoalah memohon pengampunan dari-Nya karena ternyata kita sering tidak mensyukuri kebaikan-Nya. Tanpa kebaikan Yesus, tidak mungkin kita mengenal-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apa yang membuat Anda sering kali lupa akan kebaikan Tuhan Yesus?
  • Apa saja kebaikan Yesus yang selalu Anda ingat sepanjang hidup Anda?