Bagikan artikel ini :

Intrinsik Vs Ekstrinsik

Matius 16:5-12

Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
- Lukas 12:1

Psikolog Gordon Allport mengatakan ada dua macam tipe orang beragama. Ekstrinsik dan intrinsik. Ciri orang yang beragama ekstrinsik adalah hidupnya terkotak-kotak. Agama tidak mengisi setiap relung hidup. Tuhan hanya hadir pada saat tertentu misalnya hanya pada hari Minggu. Sebaliknya, bagi orang intrinsik, agama berkait erat dengan setiap segi kehidupan. Seorang ekstrinsik penuh prasangka, intoleran. Sedangkan seorang intrinsik toleran dan tak berprasangka.

Tuhan bagi orang ekstrinsik adalah pemuas keinginannya. Ia mengikut Tuhan demi berkat-Nya. Sedangkan orang intrinsik mencari makna dari beragama. Ia mencari Tuhan demi firman-Nya. Bagi seorang ekstrinsik, agama adalah mekanisme untuk melarikan diri atau mempertahankan diri dari kesulitan hidup. Sedangkan bagi seorang intrinsik, agama menyehatkan jiwanya.

Tuhan Yesus memeringatkan murid-murid-Nya tentang bahaya orang Farisi. Secara khusus yang disoroti adalah kemunafikan mereka. Munafik artinya bertopeng, tidak tulus, dan berpura-pura. Orang Farisi sangat giat beragama tetapi dengan motivasi yang tidak tulus. Ada banyak kepentingan pribadi di dalam motivasi mereka. Mereka tidak sungguh mencari Tuhan tetapi mencari kesenangan diri sendiri. Ciri-cirinya seperti yang digambarkan Allport di atas.

Jangan merasa cukup puas dengan status sebagai orang Kristen. Jangan merasa baik jika sudah menunaikan kewajiban agama seperti ibadah, berdoa, memberi persembahan. Hakikat agama bukanlah perkara lahiriah tetapi apa yang ada dalam relung hati. Apa atau siapa yang dicari, apa yang utama, apa yang menjadi tujuan? Hanya Anda yang tahu siapa diri Anda sesungguhnya dan meng- apa Anda percaya kepada Tuhan Yesus.

Sekadar menjadi penganut agama yang ekstrinsik itu mudah, tetapi menjadi orang yang beragama intrinsik itu proses hidup yang panjang dan berat. Tuhan Yesus tidak mencari pengikut agama tetapi mencari orang yang mau hidup sebagai murid-Nya luar-dalam.

Marilah kita semua mengevaluasi diri. Sejauh ini, apakah Anda mengikut Yesus dengan tulus dan sungguh-sungguh mencari makna hidup yang Dia kehendaki. Biarlah Yesus selalu mengisi relung hati Anda, bukannya malah berharap Dia mengisi pundi-pundi harta Anda.

Refleksi Diri:

  • Menurut Anda, apakah Anda termasuk golongan orang Kristen ekstrinsik atau intrinsik?
  • Apa yang akan Anda lakukan agar tidak menjadi orang yang munafik dalam beragama?