Bagikan artikel ini :

Jadilah menurut kehendak-Mu

Lukas 1:26-38

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.”
- Lukas 1:38a

Setelah memberitahu Maria tentang rencana kasih karunia Allah terhadap dirinya, malaikat yang diutus tidak langsung pergi sebelum mendengar respons Maria. Malaikat menanti jawaban Maria karena Allah memang tidak memaksa Maria untuk mengikuti rancangan-Nya. Maria mempunyai kehendak bebas untuk menolak. Maria akhirnya menjawab dengan imannya, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu,” barulah kemudian sang malaikat meninggalkannya.

Doa Bapa Kami juga menuliskan kalimat yang mirip dengan yang diucapkan Maria, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Frasa ini merupakan pengikat yang menyatakan bahwa setiap doa merupakan permohonan dalam mencari kehendak Allah. Keinginan agar kehendak Tuhan terjadi merupakan keinginan terbesar dari hati yang dipenuhi oleh Allah Roh Kudus. Hati kita dirancang untuk mendapatkan kebahagiaan terbesar dari menghormati Allah yang telah mengasihi kita tanpa batas.

Yesus bukan hanya mengajarkan pengertian ini kepada kita melalui Doa Bapa Kami, tapi Dia juga berdoa dengan cara demikian. Menjelang Yesus ditangkap untuk disalibkan dengan penuh pergumulan Dia berdoa di Taman Getsemani, “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk. 22:42).

Teladan dalam berdoa dari Maria dan Yesus Kristus perlu kita ikuti. Ketika berdoa, kita tidak memaksa Allah untuk mengikuti kehendak kita. Seringkali kita berdoa dan berpuasa mati-matian sebagai usaha untuk mendorong (kadang mungkin memanipulasi) Allah agar mengikuti kehendak kita. Padahal, berdoa dan berpuasa adalah cara untuk mempersiapkan dan memperluas ruang hati kita agar dapat mengikuti kehendak-Nya secara maksimal. Penulis Jerry Bridge mengingatkan bahwa dalam kasih-Nya, Allah menghendaki yang terbaik untuk kita. Dalam hikmat-Nya, Dia tahu apa yang terbaik untuk diberikan pada kita.

Saudaraku, kecenderungan manusia memang memanjatkan doa yang seturut dengan keinginan sendiri. Namun, saat Anda bisa menaikkan doa dan menyerahkan hasilnya seturut dengan kehendak Tuhan maka Anda sesungguhnya telah menyatakan kasih Anda kepada Tuhan Yesus. Kasih yang membalas kasih-Nya yang terlampau besar kepada Anda. Katakan, aku mengasihi-Mu, Tuhan, melalui doa-doa Anda.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana isi doa Anda selama ini? Sudahkah Anda menaikkan doa yang seturut kehendak-Nya?
  • Apakah Anda sudah menginginkan kehendak-Nya sebagai yang terutama di dalam hidup Anda?