Bagikan artikel ini :

Jangan cuma tidur

Amsal 20

Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.
- Amsal 20:13

Membaca kitab Amsal ini kadang bikin kita minder karena sepertinya tuntutan Amsal amatlah tinggi, mengharapkan hal yang sempurna. Siapa yang bisa sempurna di dunia ini? Sebenarnya maksud ayat ini bukanlah demikian. Amsal tidak menuntut kita sempurna karena kesempurnaan itu hanya dimiliki oleh Allah.

Amsal sebetulnya sedang mengajarkan kita harus lebih berhati-hati dalam berperilaku karena perilaku yang salah akan berdampak buruk pada kehidupan manusia. Kita diajarkan kalau mau hidup sejahtera janganlah malas dan jangan tersinggung kalau diingatkan. Ayo bangun, bergerak, dan bekerja!

Namun, terkadang kita merasa diri rajin kok, dan saya ini OK lho. Ingat! Kita tidak bisa menilai diri sendiri dan tidak perlu juga sih mengakui diri baik, rajin, ramah, suka menolong, dan sebagainya. Pokoknya yang baik itu saya, kalaupun saya kurang baik tetap masih lebih baik dibanding tetangga sebelah itu. Semua jadi relatif ketika kita menilai diri sendiri. Tidak perlu memberi nilai untuk diri sendiri, biarlah Allah yang menilai kita.

Tuhan tidak menciptakan manusia hanya untuk tidur saja. Memang Tuhan mengatur ada waktu istirahat, tapi bukan berarti setiap hari bisa diisi tidur saja. Tuhan memberikan 24 jam dalam sehari, coba kita hitung-hitung, sehari berapa lama untuk tidur? Lalu, berapa lama untuk bekerja? Kalau kita tidur 8 jam per hari maka itu artinya 1/3 waktu kita habis untuk tidur. Ada yang suka tidur sampai 10 jam per hari, 8 jam tidur malam dan 2 jam tidur siang. Belum ditambah baring-baringan 2 jam. Habislah separuh waktu hidupnya hanya untuk tidur dan bermalas-malasan. Lalu bangun tidur tidak langsung kerja, main handphone dulu, main game dulu, melamun dulu. Kapan kerjanya?

Hidup bukan soal kuantitas (soal panjang atau pendek usianya), hidup adalah soal kualitas. Walaupun usia kita panjang tapi jika isinya cuma tidur, baringan, malas-malasan, itu adalah hidup yang tidak berkualitas.

Tuhan mau kita bekerja, mengolah, memaksimalkan talenta yang ada, yang dititipkan oleh-Nya. Hayu bangun dari tidur, mulai kerjakan tanggung-jawab Anda!

Refleksi Diri:

  • Seberapa bijak Anda membagi waktu antara tidur, bekerja, dan melakukan hal-hal lain di luar pekerjaan Anda?
  • Apa yang ingin Anda lakukan untuk bisa mengisi hidup dengan hal-hal berkualitas?