Bagikan artikel ini :

Jangan Lupa Memuji Tuhan!

Mazmur 100

Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Mazmur 100:2

Beberapa waktu yang lalu, ada kalimat yang seringkali diucapkan orang, "Jangan lupa bahagia!" Kalimat ini sebenarnya lucu. Orang bisa sampai lupa untuk bahagia, padahal bahagia itu seharusnya menjadi bagian yang natural di dalam hidup seseorang. Sama halnya dengan memuji Tuhan. Seharusnya, memuji Tuhan adalah bagian yang natural di dalam hidup orang Kristen. Namun terkadang harus selalu diingatkan, "Jangan lupa memuji Tuhan!"

Mazmur 100 ini dimulai dengan luapan hati yang penuh dengan sorak-sorai, sukacita. Ada sebuah kegembiraan besar ketika datang ke hadapan Allah. Bangsa Israel ketika dibawa keluar oleh Tuhan keluar dari tanah Mesir menyeberangi Laut Teberau, mereka dipenuhi dengan luapan puji-pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan. Namun, itu hanya ketakjuban sesaat. Setelah menghadapi masalah lagi, mulut mereka berubah dari memuji Tuhan menjadi bersungut-sungut.

Berbeda dengan sang penulis Mazmur 100. Puji-pujiannya lahir dari sebuah relasi pribadi. Ia mengenal dan mengalami Allah, "Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita…" (ay. 3a). Pemazmur melihat kebesaran Tuhan Sang Pencipta. Saat kita bisa melihat kebesaran Allah, pasti kita bisa memuji Dia. Pemazmur juga merasakan kemurahan Allah,

"Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya" (ay. 3b). Allah yang Maha Pemurah itu menjadikan dirinya bagian dari umat pilihan-Nya. Pemazmur memuji Tuhan bukan semata-mata karena keadaaan hidupnya aman dan lancar, tetapi karena ia mengenal Tuhan-nya. Ia bisa melihat segala keagungan-Nya, karya-Nya, dan penyertaan-Nya.

Ketika kita berdoa, mungkin sebagian besar doa kita didominasi oleh permintaan. Meminta kesehatan, pekerjaan, jodoh, bisnis lancar, dan sebagainya. Kita mungkin jarang sekali memuji akan hasil karya Tuhan di dalam hidup kita. Cobalah ambil waktu sejenak memikirkan segala perbuatan tangan dan kasih-Nya yang indah itu. Semua bisa terwujud karena Dia. Pujilah Tuhan yang tidak pernah lelah menopang kita melewati berbagai pergumulan dalam hidup kita. Tangan-Nya yang tak terlihat itu sedang mengangkat kita berkali-kali ketika kita terjatuh dan mau menyerah. Kita tidak pernah kehabisan alasan untuk memuji Dia. Jangan lupa memuji Tuhan yah...

MEMUJI TUHAN SEHARUSNYA MENJADI KEBIASAAN NATURAL ANDA SEBAB DI SORGA BAKA NANTI, ANDA TAK AKAN PERNAH HABIS-HABISNYA MEMUJI.