Bagikan artikel ini :

Jangan minta diistimewakan

2 Korintus 12:1-10

Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
2 Korintus 12:8

Setelah selesai menjalani tahap pertama pengobatan, saya menjalani PET-scan kembali. Saya berharap-harap cemas. Dalam hati, saya berharap tahap pertama cukuplah sudah. Kalau bisa, saya tidak perlu menjalani tahap kedua yang lebih berat. Hasil PET-scan menyatakan pengobatan tahap pertama efektif. Tumor-tumor saya mengecil. Namun dokter mengatakan bahwa saya tetap harus lanjut ke tahap kedua. Itu tindakan medis yang tidak bisa dilewati jika ingin sembuh tuntas.

Rasul Paulus meminta agar duri dalam dagingnya diangkat. Tiga kali ia memohon. Jawaban dari Tuhan adalah tidak. Paulus adalah seorang rasul, pelayan Tuhan yang giat dan setia. Ia sudah memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Namun, dengan segala pengorbanan itu, ia tidak minta diistimewakan. Ia tidak memohon demikian, “Tuhan, saya sudah memberikan seluruh hidup saya kepada-Mu. Tidak ada lagi yang saya sisakan untuk diri saya sendiri. Beberapa kali saya hampir mati ketika sedang memberitakan Injil-Mu. Sekarang, angkatlah duri ini. Ini perkara mudah bagi-Mu.”

Hanya karena saya percaya kepada Tuhan Yesus atau karena saya pelayan-Nya, tidak membuat saya berhak diistimewakan atau minta diistimewakan. Tentu Tuhan Mahakuasa. Ia sanggup mengerjakan mukjizat kapan pun Dia mau. Namun ada perbedaan antara kemahakuasaan Tuhan dan kehendak Tuhan. Bahwa Tuhan Mahakuasa tidak berarti Dia pasti mengabulkan permohonan siapa saja yang meminta. Dia punya kehendak yang tidak bisa manusia paksa. Siapa pun kita, tidak ada alasan minta keistimewaan. Kita hanya bisa minta kemurahan. Titik.

Saya mengakhiri hari itu dengan mendendangkan lagu, Kehendak-Mu O, Genaplah (KPPK 248). Mari kita bersama-sama bernyanyi: Kehendak-Mu O, genapkanlah! / Ku tanah liat, Kau penjunan / Bentuklah aku, seturut-Mu / Ku mau menunggu, pimpinan-Mu. Baris terakhir dari terjemahan bahasa Inggris-nya lebih indah: Saat aku menunggu, (aku) berserah dan tenang. Berdoalah demikian: Tuhan Yesus, Engkau Allah yang Mahakuasa. Engkau penuh kasih dan setia. Beri aku kekuatan dalam menjalani kelemahanku ini dan pemahaman atas apa yang Engkau kehendaki di dalam hidupku. Amin.

MENJALANKAN KEHENDAK TUHAN ADALAH
MISI UTAMA ANDA DI DALAM HIDUP.