Bagikan artikel ini :

Jangan percaya diri!

Amsal 3:1-26

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5

Kita mungkin sangat akrab dengan istilah “PD” (Percaya Diri). Kalau ada orang yang minder, merasa tidak bisa apa-apa, biasanya dimotivasi agar percaya diri. Percaya diri secara sederhana berarti kita memercayai diri kita mampu untuk melakukan sesuatu. Kepercayaan diri seseorang bergantung pada kemampuan yang dimilikinya.

Konsep alkitabiah yang lebih tepat adalah “PA”, yaitu Percaya Allah, bukan percaya diri. Kita sebagai manusia pada dasarnya sangatlah terbatas dan segala yang dimiliki berasal dari Allah, tetapi kadang kala manusia merasa lebih pintar dari Allah. Penulis Kristen terkenal Lee Strobel sebelum bertobat pernah berkata, “Bagaimana bisa percaya kepada Tuhan yang tidak bisa kita lihat?” karena pada saat itu baginya Allah tidak nyata. Bisa percaya bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam menuntun hidup kita terkadang bukan hal yang sederhana untuk diterima. Ada orang yang baru memercayakan hidupnya kepada Tuhan ketika semua usaha yang dilakukannya sudah mentok. Sama seperti orang Israel, kegagalan mereka mengikut Tuhan sering karena tidak percaya kepada Tuhan. Mereka acapkali memilih untuk percaya pada pengertian mereka sendiri, bahkan pada baal-baal buatan manusia. Paulus ketika melayani, sekalipun secara manusia ia pintar tetapi ia sadar dirinya tidak memiliki kemampuan tanpa Tuhan yang menyertai (1Kor. 2:3-5).

Kita harus percaya kepada Tuhan bukan percaya yang setengah hati, tetapi segenap hati. Mengapa harus dengan segenap hati kepada Tuhan? Karena kita tidak lebih pintar dari Tuhan. Penulis Amsal mengatakan jangan bersandar pada pengertian kita sendiri karena kita adalah manusia yang sangat terbatas di dalam berbagai hal. Sepintar-pintarnya manusia di dunia ini, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi di depan. Bersandar pada pengertian sendiri merupakan tindakan yang nekad, karena kita tidak pernah punya pengetahuan yang cukup untuk mengerti seluruh kehidupan ini bahkan kita tidak bisa mengetahui dengan pasti masa depan kita. Mari mulailah hari ini dengan bergantung sungguh kepada Tuhan Yesus, Percaya Allah bukan Percaya Diri. Tuhan memberkati.

PERCAYA DIRI BERGANTUNG PADA KEPINTARAN MANUSIA YANG TERBATAS. PERCAYA ALLAH BERGANTUNG PADA KEKUATAN TUHAN YANG TAK TERBATAS.