Bagikan artikel ini :

Jebakan batman

1 Timotius 6:7-10

Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
- 1 Timotius 6:8

Istilah “Jebakan Batman” sudah cukup lama dikenal. Istilah ini mengacu pada suatu kondisi di mana seseorang terjebak dengan situasi yang tidak sesuai dengan harapannya. Misalnya, ada orang yang diiming-imingi bonus besar dengan membeli suatu produk. Ternyata setelah dibeli, iming-iming bonus itu tidak otomatis ia dapatkan, tetapi harus melakukan banyak hal atau membayar tambahan uang agar memperoleh bonus tersebut.

Di kehidupan ini, seseorang bisa terjebak dengan pandangan-pandangan tertentu yang membuatnya salah arah. Hari ini kita membahas salah satu “Jebakan Batman” di kehidupan, yaitu pandagan bahwa orang yang punya uang banyak, hidupnya pasti bahagia. Pandangan ini telah membuat banyak orang berusaha mati-matian agar bisa mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, dengan harapan hidupnya nanti akan bahagia.

Memiliki banyak uang tidaklah salah. Namun, ketika kita memimpikan kebahagiaan berdasar berapa banyak uang yang dimiliki, itu adalah salah. Paulus memperingatkan Timotius, seorang gembala muda, apa artinya kecukupan. Pertama, sebanyak apa pun harta yang kita peroleh di dunia ini, tidak ada satu pun yang dapat dibawa setelah kematian. “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.” (ay. 7). Kedua, arti kecukupan adalah ketika kita tahu kebutuhan-kebutuhan pokok kita sudah terpenuhi. “Asal ada makan dan pakaian, cukuplah.” (ay. 8). Paulus menekankan hanya dua hal: makanan dan pakaian, itu cukup menurutnya. Ketiga, mengejar uang sebanyak-banyaknya bisa berakibat kecelakaan, bukannya kebahagiaan.
“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, …” (ay. 9a). Ada orang-orang yang bisa salah arah ketika pikirannya hanya dipenuhi dengan nafsu untuk memiliki uang sebanyak-banyaknya. Kadang mereka bahkan rela mengorbankan banyak hal.

Ingatlah saudaraku, kebahagiaan diperoleh bukan karena kita punya banyak uang, tetapi karena ada Tuhan Yesus di dalam hidup kita. Saat Yesus ada bersama kita, Dia pasti akan menyertai jerih payah kita dalam bekerja, memberkati kita, dan memberi kecukupan bahkan terkadang kelimpahan.

Refleksi Diri:

  • Apa alasan yang membuat Anda percaya bahwa Tuhan pasti akan mencukupkan kebutuhan Anda?
  • Apakah tekad Anda untuk belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada?