Bagikan artikel ini :

Jubah Abu-abu

Kisah Para Rasul 4:8-12

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
- Kisah Para Rasul 4:12

Jochanan be Zaki, seorang rabbi Yahudi, pada saat sakit parah berpesan kepada murid-muridnya, “Bila aku mati, jangan kenakan aku jubah putih ataupun hitam, tetapi kenakanlah jubah abu-abu.” “Kenapa, Rabbi?” tanya murid-muridnya. “Bila aku memakai jubah putih, tetapi aku masuk neraka, aku akan malu. Sebaliknya, bila aku memakai jubah hitam, tetapi ternyata masuk surga maka semua orang akan menertawakan aku. Jadi, supaya aman biarlah aku memakai jubah abu-abu.”

Sebagai orang yang sudah percaya kepada Kristus seharusnya kita yakin akan keselamatan kita. Namun, dewasa ini begitu banyak orang Kristen yang masih “abu- abu” terkait keselamatan mereka. Jika bertanya kepada mereka mungkin kita masih akan mendapat jawaban, “Semoga”; “Tidak tahu”; “Entahlah”; atau bahkan “Tidak yakin.” Penting untuk dipahami bahwa kepastian keselamatan bukan berdasarkan penilaian manusia, tetapi berdasarkan pengorbanan Kristus yang dinyatakan di dalam Alkitab.

Firman Tuhan sangat jelas menyampaikan bahwa keselamatan adalah sesuatu yang pasti, tetapi eksklusif. Pasti dalam arti ketika seseorang memiliki keselamatan, ia tidak akan kehilangan keselamatan (lih. Yoh. 10:28-29; Rm. 8:38-39). Namun, eksklusif karena hanya didapatkan melalui anugerah Allah dalam pengorbanan Kristus Yesus. Di luar Kristus bukan hanya kepastian keselamatan hilang, keselamatan tersebut juga tidak akan didapatkan oleh manusia. Keselamatan dan kepastian keselamatan kita peroleh hanya di dalam Yesus Kristus Tuhan. Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” (Yoh. 14:6). Hanya melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib kita bisa sampai ke hadapan Allah pada saat meninggalkan dunia ini.

Apakah Anda yakin akan keselamatan Anda? Seringkali kita tidak yakin akan keselamatan karena menilai keselamatan berdasarkan perbuatan baik. Kita akan segera meragukan keselamatan ketika hidup jauh dari Tuhan, sebaliknya kita merasa yakin ketika rajin berdoa, beribadah, dan melakukan banyak kebaikan. Keselamatan bukanlah sesuatu yang datang dan pergi sesuai dengan baik atau buruknya keadaan hidup. Keselamatan hanya didasarkan pada anugerah pengorbanan Kristus yang selalu sama sampai selama-lamanya. Letakkan keselamatan Anda pada kebenaran tersebut!

Refleksi Diri:

  • Apa kondisi yang membuat Anda ragu akan keselamatan Anda? Apakah Anda sudah menerima dan percaya Yesus Kristus di dalam hati Anda?
  • Apakah keselamatan bisa hilang jika Anda telah percaya Kristus? Mengapa?