Bagikan artikel ini :

Kala Tuhan menyembunyikan diri

Roma 11:25-36

Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri.
Yesaya 45:15
Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Pengkhotbah 11:5

Banyak ayat Alkitab yang menyatakan ketidakmampuan manusia untuk memahami pikiran Allah yang tidak terbatas atau cara Dia campur tangan di dalam hidup kita. Tak seorang teolog terhebat sekalipun yang bisa memahami Allah dengan sempurna. Kebanyakan premis dan tafsiran tentang Allah memunculkan sejumlah pertanyaan yang tidak bisa dijawab tuntas. Tak seorang yang paling rohani sekalipun, sanggup mengerti perasaan dan rencana Allah. Itulah kebenarannya, Allah tak sepenuhnya dapat dipahami, kebesaran-Nya membuat manusia tak dapat memahami-Nya.

Jadi, jika Tuhan tidak mau menjelaskan diri-Nya kepada kita dan seringkali memang demikian, maka motivasi dan maksud-Nya berada di luar jangkauan manusia yang fana. Dalam pengertian praktis, berarti banyak pertanyaan kita khususnya pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan kata “apa” atau “mengapa” akan tetap tidak terjawab untuk sementara waktu.

Sebenarnya, sebagian besar dari kita suatu hari pasti akan merasa dijauhkan dari Allah. Dalam kehidupan kita pasti akan dihadapkan dengan kejadian yang tidak dapat dimengerti. Cepat atau lambat, kita akan mengalami suatu titik ketika tampaknya Allah telah kehilangan kendali atau minat, akan urusan manusia. Allah yang selama ini ia kasihi, sembah, dan layani tampaknya diam saja, jauh, dan tidak peduli. Saat seperti ini akan datang, bahkan kepada orang yang paling setia dan berbakti dengan terus mendekatkan diri kepada Allah. Seakan didiamkan Allah entah sampai kapan! Jika demikian, mengapa kita tetap memercayai dan mengikutiNya? Karena Dia Pencipta kita. Walau kita tidak memahami-Nya, Dia sepenuhnya memahami kita.

Saudaraku, mari kita tetap memercayai Tuhan Yesus. Berusahalah melakukan bagian kita dengan upaya yang terbaik. Belajarlah sabar dan setia, bahkan ketika sedang membutuhkan jamahan-Nya, saat-saat Allah tampak menyembunyikan diri, sewaktu Dia sungguh tak dapat kita mengerti. Kiranya kita tetap percaya, tetap taat berpegang kepada Allah karena “kita tahu Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana-Nya” (Rm. 8:28).

Salam tetap taat dan percaya.

PIKIRAN ALLAH TAK TERSELAMI MANUSIA, TAPI PERCAYALAH, RENCANANYA SELALU INDAH DAN MENDATANGKAN KEBAIKAN BUAT ANDA.