Bagikan artikel ini :

Kapan Harus Berbagi?

Ibrani 13:15-16

Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
- Ibrani 13:16

Suatu hari seorang pria mendatangi Mother Teresa memohon bantuan bagi keluarga Hindu yang kelaparan. Tanpa berlama-lama Mother Teresa mendatangi mereka dengan sekantung beras di tangannya. Setibanya di rumah keluarga tersebut, Mother Teresa disambut oleh seorang ibu dan delapan anaknya. Tatapan mereka sayu karena kelaparan. Sang ibu segera mengambil beras dari tangan Mother Teresa, membaginya menjadi dua, lalu pergi keluar. Setelah kembali, Mother Teresa bertanya kepadanya, “Kemana kamu pergi? Apa yang kamu lakukan?” Sang ibu menjawab, “Mereka juga kelaparan.” Ibu tersebut tahu tetangganya yang Muslim juga kelaparan dan ia berbagi beras kepada mereka.

Kapan kita harus berbagi? Umumnya orang akan berbagi pada saat berlebihan dan ketika tidak kekurangan. Berbagi dalam keadaan berlebih tentu tidak sulit. Misalnya para filantropis yang dalam kelimpahan menyisihkan harta mereka untuk menyediakan pelayanan kesehatan di negara-negara tertentu. Tidak sulit karena ketika mereka berbagi, masih ada harta yang tersisa bagi diri mereka sendiri. Berbeda dengan orang yang dalam keadaan pas-pasan atau kurang. Berbagi adalah sesuatu yang sulit karena tidak ada jaminan bahwa ketika berbagi, itu tidak memperburuk keadaan sendiri. Bagi yang kekurangan, berbagi adalah tindakan penuh risiko. Wajar jika banyak yang memilih untuk menghindari berbagi.

Ibrani pasal 13 berisi etika praktis bagi kehidupan Kristen. Berbagi merupakan salah satu perilaku yang ditekankan. Di ayat 16 dikatakan bahwa umat Tuhan harus dikenal dengan kehidupan yang senantiasa memberi bantuan (share with others, terj. NIV). Yang sangat menarik, penulis surat Ibrani mengaitkan perilaku berbagi dengan kewajiban mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan (ay. 15). Berbagi kepada sesama merupakan bentuk persembahan yang diperkenan Tuhan, selain penyembahan yang memuliakan-Nya.

Berbagi adalah bentuk ucapan syukur manusia kepada Tuhan. Ketika seorang Kristen berbagi, ia bukan hanya sedang menjalankan tanggung jawab moral kepada sesama, melainkan juga sedang melaksanakan tanggung jawab iman kepada Tuhan yang telah memelihara kehidupannya, terlebih menyelamatkan jiwanya di dalam Kristus Yesus. Oleh karena itu, terlepas dari seberapa banyak atau kurang harta yang dimiliki, ketika kita percaya dan menerima keselamatan dalam Kristus, kita harus berbagi!

Refleksi Diri:

  • Apakah selama ini Anda telah cukup berbagi? Apa yang selama ini menghalangi Anda untuk berbagi?
  • Apa yang akan Anda lakukan setelah mengetahui bahwa berbagi adalah wujud korban syukur kita kepada Tuhan Yesus Kristus?