Bagikan artikel ini :

Karena Dia

Yohanes 20:24-29

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Yohanes 20:26a

Seandainya kita punya uang satu miliar lalu kehilangan seribu rupiah, apakah kita akan panik dan kelabakan? Nggak kan? Karena uang seribu itu, jumlah kecil yang tidak banyak berarti, tidak terlalu berharga jika dibandingkan yang banyak itu dan mudah sekali tergantikan. Mencari satu yang kecil dan tidak begitu berharga akan merepotkan.

Namun, cara kerja Tuhan Yesus tidaklah demikian. Sesungguhnya Yesus tidak pernah rugi kalau Tomas tidak percaya, yang rugi adalah Tomas. Tapi Dia tidak membiarkan Tomas terkatung-katung dalam keraguan sampai akhir hidupnya. Delapan hari kemudian Yesus datang dengan cara yang sama, saat Tomas berada di rumah itu, bukan saat ia absen lagi. Ini bukan peristiwa kebetulan ada Tomas di sana saat Tuhan Yesus hadir, tapi Dia sengaja datang kembali ketika Tomas hadir.

Tuhan Yesus memproses Tomas dalam waktu-Nya. Pada saat Tomas mengatakan pernyataannya yang fenomenal itu, pada saat itu pun Yesus bisa hadir memperlihatkan diri-Nya, tapi Dia tidak melakukannya. Tidak dijelaskan bagaimana perasaan Tomas selama delapan hari itu, tapi pasti ia bertanya-tanya di dalam hatinya apakah benar Yesus sudah bangkit. Lewat satu hari, dua hari, lima hari mungkin keraguan itu bertambah-tambah. Namun akhirnya, muncullah Yesus kembali, tepat ketika Tomas berada di sana. Yesus tidak pernah membuang Tomas, Dia tidak baper kepadanya. Yesus datang kembali karena Dia mengasihi Tomas. Dan kalimat pertama yang diucapkan-Nya adalah “Damai sejahtera bagi kamu”. Dia datang membawa damai sejahtera. Yesus tidak menghukum Tomas, Dia tidak mencelanya. Tomas yang bimbang hatinya pasti tidak memiliki damai sejahtera dalam hatinya, itu yang dibutuhkan untuknya. Tuhan Yesus menampakkan diri kembali agar Tomas tidak ragu lagi.

Sekalipun kadang kala kita meragukan penyertaan-Nya, kasih-Nya, kebaikan-Nya, bahkan kehadiran-Nya, tapi Tuhan Yesus tidak pernah membuang kita. Bersyukurlah bahwa kalau sampai saat ini kita masih bisa bertahan memercayai Yesus, itu hanya karena anugerah-Nya semata. Dia itu baik, baik banget, semua karena Dia.

KERAGUAN KITA KADANG MENYANGSIKAN PENYERTAAN YESUS. TAPI ANUGERAH-NYA SELALU MENJANGKAU KITA YANG TAK BERHARGA INI.