Bagikan artikel ini :

Kasih Tuhan Tak Terbatas

Hosea 3:1-5

Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain...”
- Hosea 3:1

Satu kali seseorang bertanya dengan nada frustasi karena merasa terus dikhianati pasangannya, “Pak, apakah cinta sejati ada batasnya?” Saya jawab dengan lirih namun tegas, tidak. Cinta, kasih sayang, layaknya dedaunan yang menjadi kehidupan untuk sebatang pohon. Jika benar-benar terbatas, cinta akan hilang hingga ke akar-akarnya. Cinta tak terbatas nyata ditemukan pada pribadi Tuhan. Tuhan tidak mengasihi kita karena apa yang kita lakukan atau tidak lakukan. Dia mengasihi kita karena siapa Dia. Tuhan memberikan contoh kasih-Nya yang tak bersyarat bagi kita melalui pernikahan Hosea.

Tampaknya Hosea telah melakukan hal yang saleh dengan memaklumi masa lalu Gomer sebagai pelacur dan menikahinya. Terlepas dari ketidaksetiaannya, Hosea tetap setia. Dan ketika Gomer melarikan diri lagi, Tuhan menyuruh Hosea untuk mengejar istrinya, mencintainya meskipun kondisinya berantakan. Tanggapan Hosea ini melukiskan kasih Allah melalui Tuhan Yesus yang menebus orang berdosa, yang tidak sanggup membebaskan atau menyelamatkan diri mereka sendiri; satu-satunya harapan kita ialah kasih karunia-Nya.

“Pergi temukan dia. Cintailah ia lagi,” kata Tuhan. Hosea tidak mendapatkan apa-apa dari mencintai Gomer. Gomer bahkan sepertinya tidak mencintainya kembali! Namun, kasih Hosea tidak bergantung pada apa yang dilakukan atau tidak dilakukan Gomer. Dengan cara ini, Hosea mewakili gambaran Tuhan, sementara Gomer mewakili Anda dan saya. Tuhan mencintai kita bahkan jika kita berlari dan memilih untuk tidak mencintai-Nya kembali. Tuhan mengejar kita karena Dia sakit saat kita terluka. Tuhan tahu bahwa apa pun yang terbaik yang dapat ditawarkan dunia kepada kita, tidak akan memuaskan kerinduan dalam jiwa. Kita mencoba mengisi hati, pikiran, dan tubuh dengan hal-hal baru dan hubungan baru, tetapi kekosongan selalu mengejar. Tuhan terus mengasihi kemana pun kita berlari.

Dia datang ke tempat yang paling gelap dan paling berantakan untuk menemukan dan menyelamatkan kita, lagi dan lagi, karena Dia mengasihi kita. Sungguh luar biasa tak terbatas kasih Yesus Kristus, Tuhan kita.

Salam hargai kasih Tuhan.

Refleksi diri:

  • Apakah Anda menerima kasih Tuhan yang tak bersyarat atau apakah Anda hidup di bawah tekanan terus-menerus untuk layak mendapatkannya?
  • Apakah ada area dalam hidup di mana Anda perlu menerima kasih dan pengampunan Tuhan Yesus?