Bagikan artikel ini :

Kebingungan Menjadi Kepercayaan

Mazmur 13

Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
- Mazmur 13:6

Saat seseorang menghadapi masa-masa sulit, acapkali muncul pertanyaan, “Dimana Tuhan? Kalau Tuhan mengasihi saya, kenapa Dia tidak tolong saya?” Sebagian orang akhirnya kecewa dan meninggalkan Tuhan.

Pikiran Daud juga penuh pertanyaan serupa saat masalah menimpa dirinya. Mari kita lihat tiga tahap perjalanan iman Daud saat menghadapi masalah: (1) Kebingungan (ay. 1-2). Pertanyaan, “Berapa lama lagi Tuhan?” diulang sampai empat kali. Di dalam pergumulannya, Daud merasa Tuhan begitu jauh darinya, tidak menghiraukannya. Ini tidak mudah, saat memohon kepada Tuhan dan tidak menerima jawaban sama sekali, kita jadi bertanya-tanya, kepada siapa harus meminta tolong? Daud seperti hidup dalam ketidakpastian. Ia bingung maksud rencana Tuhan. Kita mungkin pernah atau sedang mengalami hal serupa, berapa lama lagi Tuhan pergumulan ini? Namun, ada yang harus ditanyakan kembali kepada kita, apakah benar Tuhan melupakan dan mengabaikan anak-Nya? Tentu tidak.

(2) Permohonan (ay 4-5). Daud sedang gentar, bingung, dan takut, tapi ini tidak berlangsung lama. Orang yang berada dalam fase pertama cenderung akan mempersalahkan Tuhan. Contohlah Daud yang bergerak dari kebingungan menjadi permohonan. Daud percaya Tuhan pasti memahami pergumulannya. Tuhan tidak jauh, Dia mendengarkan permohonannya. Daud tetap datang kepada Tuhan, ia tidak kecewa dan meninggalkan Tuhan. Ia mengungkapkan permohonannya. Di saat Anda sedang bingung, datanglah kepada Tuhan, berdoalah kembali kepada-Nya.

(3) Kepercayaan (ay. 6). Setelah Daud memohon kepada Tuhan, ayat 6 diawali dengan kata “tetapi”. Ada satu perubahan suasana. Pergumulan belum selesai, tetapi Daud katakan ia mau percaya pada kasih setia Tuhan. Kata “tetapi” bisa berarti juga jika permohonannya tidak dikabulkan, ia tetap percaya Tuhan. Daud percaya Tuhan tidak pernah melupakannya dan kasih setia-Nya bisa selalu kita lihat melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.

Inilah Tuhan yang kita percaya. Kita kadang salah sangka dan curiga kepada Tuhan. Yakinlah Tuhan Yesus tidak pernah jauh dari kita, Dia tidak pernah melupakan kita. Daud berkomitmen tetap memuji Tuhan karena Dia baik. Mari kita juga memuji Dia karena kasih setia dan kebaikan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Menurut Anda, mengapa orang mudah menyalahkan Tuhan ketika berada dalam pergumulan?
  • Apa alasan Anda tetap percaya kepada Tuhan Yesus ketika dalam pergumulan?